Solopos.com, SOLO – Kerbau bule Keraton Solo keturunan Kiai Slamet, Selasa (12/11/2013) sore tadi mati.
Ratusan orang silih berganti berkerumun di sisi barat kandang kerbau bule di Alun-Alun Selatan seusai hujan mengguyur kawasan tersebut, sore. Mereka tampak penasaran melihat situasi yang terjadi di dalam kandang.
Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19
Sementara, tenda berwarna oranye menjadi peneduh sekitar tujuh orang saat menggali tanah di barat kandang kerbau itu. Tampak sebuah kerbau tergeletak ditutupi spanduk di kubangan air samping tempat penggalian.
Kerbau tersebut merupakan salah satu keturunan kerbau Kiai Slamet. Kerbau itu diketahui mati sekitar pukul 14.30 WIB. Alhasil, koleksi kerbau bule Keraton Solo yang dirawat di kandang berada di sisi selatan Alun-Alun Selatan tersebut berkurang. Saat ini, koleksi kerbau yang dirawat di tempat tersebut menjadi delapan ekor.
Salah satu pawang kerbau, Heri Sulistyo, menuturkan dua hari ini kerbau bernama Debleng itu tak doyan makan. “Kerbau ini sudah tua. Tidak mau makan dua hari ini,” urainya.
Meski tak mau makan, Debleng masih beraktivitas seperti biasanya. “Masih biasa, aktivitas seperti biasanya meski tak doyan makan. Ya karena sudah tua saja. Tadi sempat mau menaikkan kepalanya, tetapi tidur lagi terus mati,” ungkap dia.
Heri menambahkan Debleng tak ikut diarak saat Kirab Malam 1 Sura beberapa waktu lalu digelar. “Baru kemarin tidak ikut kirab,” katanya.
Terkait penguburan, Heri mengatakan menyerahkan prosesi kepada para pengurus keraton. “Rencananya nanti kanjeng-kanjeng ke sini,” urai dia.