Diduga demi menyembunyikan barang bukti, tersangka pengedar narkoba tak buang air besar selama 34 hari.
Solopos.com, ESSEX — Pengungkapam kasus peredaran narkoba yang ditangani Kepolisian Essex, Inggris harus terhambat lebih dari satu bulan. Tersangka yang dianggap menelan barang bukti saat ditangkap mampu menahan buang air besar (BAB) hingga 34 hari.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
Dilansir Metro.co.uk, Selasa (20/2/2018), Kepolisian Essex menangkap tersangka bernama Lamarr Chambers, 22, pada Rabu (17/1/2018). Kepolisian menganggap Lamarr menelan narkoba sebelum berhenti dari kejaran polisi. Semenjak saat itu, Lamar ditahan untuk keperluan penyelidikan.
Jaksa Penuntut Kathy Wilson mengungkapkan tidak ada feses yang dikumpulkan. “Dia sempat menyeka dubur menggunakan kertas toilet dan hanya ada noda sedikit. Kalau saja dia mau BAB, penyelidikan bisa berlanjut,” ucap Kathy seperti dikutip Metro.co.uk.
Dia mencetak rekor di Inggris setelah masuk di hari ke-24, sebagai tersangka yang paling lama berada di tahanan kantor polisi. Kini Lamarr sudah lebih dari satu bulan berada di tahanan kantor polisi tanpa BAB.
Selama di tahanan kantor polisi, Lamarr dicek kondisinya setiap hari, ia pun diperbolehkan ke rumah sakit kalau merasa butuh. Demi menggoda agar Lamarr bersedia BAB, polisi sempat membawanya ke fasilitas di Bandara Stansted, namun usaha tersebut tak membuahkan hasil.
Selama di tahanan kantor polisi, Lamarr hanya mengonsumsi delapan cereal bar setiap hari. Menu itu sempat diganti dengan buah dan sayur. Berdasarkan keterangan polisi, ibu dari Lamarr juga pernah membawakan menu dari ikan.
Karena sudah lebih dari satu bulan, polisi harus membawa Lamarr ke pengadilan demi meminta izin penambahan masa tahanan. Persidangan yang dilakukan pada Senin (19/2/2018) memberikan izin ke pihak polisi untuk menahan Lamarr hingga lima hari ke depan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
