Solopos.com, SOLO — Pada zaman dulu, padusan dimaknai sebagai tradisi sakral sebagai media untuk merenung dan introspeksi diri jelang Ramadan. Kini, padusan dikemas sebagai komoditas pariwisata yang justru mengaburkan tujuan awal dari tradisi ini.
Bulan Ramadan sudah tinggal menghitung hari. Bagi sebagian besar umat Islam di penjuru dunia, Radaman merupakan bulan suci yang biasa disambut dengan persiapan khusus.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.