SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Untuk memastikan kondisi bayi setelah lahir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah bentuk kaki. Sebagai orang tua, seharusnya selalu mengawasi perkembangan si bayi, terutama terkait ada tidaknya kelainan pada bayi baru lahir.

Salah satu kelainan bawaan pada kaki bayi baru lahir adalah kaki pengkor atau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Congenital Talipes Equinovarus (CTEV). Kata ‘talipes’ diambil dari Bahasa Yunani, yakni talus yang berarti pergelangan kaki dan pes yang berarti kaki.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Kelainan tersebut sangat sering dijumpai di masyarakat. Pada artikel yang diunggah di rso.go.id, disebutkan insidensi kelainan kongenital itu beragam, antara 1-2 kasus per seribu kelahiran bayi.

CTEV lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah kasus bilateral (kanan-kiri). Mengenai penyebabnya, kelainan bawaan CTEV masih belum diketahui secara pasti penyebabnya. Tetapi ada beberapa teori yang menyatakan bahwa kelainan itu dapat disebabkan karena faktor genetik, faktor masalah kehamilan, dan faktor infeksi.

Kelainan kongenital atau bawaan CTEV memiliki beberapa ciri-ciri yang biasanya sudah terlihat begitu bayi lahir. Ciri khas dari CTEV adalah sebagai berikut.

1. Kaki, bisa satu atau keduanya, berotasi ke bagian dalam. Atau dalam kasus tertentu dapat juga berotasi ke belakang dan terdapat lekukan kulit pada kaki bagian dalam.

2. Kelainan bawaan CTEV ini juga sering diiringi dengan kegagalan menutupnya tulang belakang. Untuk itu orang tua juga harus memeriksa keadaan tubuh bayi secara keseluruhan dari ujung kepala sampai ke ujung jari kaki.

Ketika mencurigai kelainan bawaan CTEV pada bayi baru lahir, disarankan untuk segera membawa bayi tersebut ke dokter terdekat untuk dikonsultasikan. Penangan pada bayi yang mengalami CTEV tidak selalu dilakukan operasi.

Penanganan awal yang biasa dilakukan oleh dokter adalah dengan penanganan konservatif menggunakan pemasangan gips secara berkala yang dilakukan selama 5-6 minggu. Kemudian terapi akan dilanjutkan dengan memakaikan sepatu khusus pada bayi sampai sekitar 4-5 tahun.

“Penangan ini harus dilakukan sedini mungkin sejak bayi baru lahir untuk hasil akhir yang lebih memuaskan,” bunyi keterangan dalam artikel tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya