SOLOPOS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden berbicara tentang ekonomi dan laporan kerja AS terakhir tahun 2020 di kantor pusat transisi di Wilmington, Delaware, AS, Jumat (4/12/2020). (Antara-Reuters)

Solopos.com, JAKARTA—Warga Amerika Serikat akan memberikan suaranya pada pemilihan umum (pemilu) sela, Selasa (8/11/2022) waktu setempat. Lantas, apakah pemilu sela ini? Dilansir BBC, pemilu sela merupakan pemilihan untuk memilih anggota kedua majelis Kongres yang terdiri atas House of Representatives atau DPR dan Senat.

Hasil pemilu ini akan menentukan bagaimana perjalanan kepemimpinan Presiden Joe Biden di sisa dua tahun masa jabatannya. Pemilu sela ini diadakan setiap dua tahun di tengah waktu masa jabatan empat tahun presiden.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Oleh karena itu, pemilu ini juga disebut midterm election. Sebelum pemilu digelar, kongres membuat undang-undang nasional.

Baca Juga Sah! Tarif Cukai Rokok Naik 10% Tahun Depan

DPR kemudian memutuskan undang-undang mana yang dipilih sementara Senat dapat menolak atau menyetujuinya, mengonfirmasi penunjukan yang dibuat oleh presiden dan terkadang melakukan penyelidikan terhadapnya. Setiap negara bagian memiliki dua senator yang menjabat selama enam tahun dalam satu periode masa hjabatan.

Sementara itu, anggota DPR menjabat selama dua tahun dan mewakili distrik yang lebih kecil. Posisi kursi di DPR akan dipilih dalam pemilu sela ini, bersama sepertiga anggota Senat. Beberapa negara bagian besar juga mengadakan pemilihan gubernur dan pejabat lokal.

Siapa yang berpotensi menang pemilu sela? Partai Demokrat memegang mayoritas kursi di DPR dan Senat selama dua tahun terakhir. Kondisi ini sangat membantu Presiden Joe Biden untuk meloloskan undang-undang yang dia inginkan. Namun, posisi unggul Demokrat hanya berbeda tipis atas partai Republik sehingga persaingan dalam pemilu sela ini berpotensi sangat ketat.

Baca Juga Cukai Rokok Naik, Gaprindo: Permintaan Terpengaruh

Jajak pendapat menunjukkan bahwa Partai Republik mungkin mengambil alih DPR tetapi Demokrat dapat mempertahankan Senat. Dari 435 kursi di DPR, sebagian besar dipegang dengan aman oleh salah satu pihak, dengan hanya 30 saat ini yang diperebutkan di antara keduanya.

Daerah pinggiran sekitar kota-kota di negara bagian seperti Pennsylvania, California, Ohio, dan Carolina Utara akan menjadi titik perebutan suara utama. Di Senat, sebanyak empat dari 35 kursi yang diperebutkan secara realistis bisa berjalan dengan baik.

Perebutan suara utama untuk kursi Senat ada di wilayah Nevada, Arizona, Georgia, dan Pennsylvania. Apa dampak pemilu sela bagi Joe Biden? Pemilu sela kerap menjadi penilaian terhadap bagaimana kinerja presiden AS.

Baca Juga Tarif Cukai Rokok Resmi Naik 10% pada 2023 dan 2024

Biasanya partai yang memegang Gedung Putih cenderung kehilangan kursi dalam pemilu ini. Hal ini mengkhawatirkan Biden, yang peringkat persetujuannya di antara pemilih berada di bawah 50% sejak Agustus.

Jika Demokrat mempertahankan kekuasaannya, Biden akan dapat melanjutkan rencananya tentang perubahan iklim, untuk memperluas program perawatan kesehatan yang dikelola pemerintah, melindungi hak aborsi dan memperketat kontrol senjata. Jika Partai Republik menguasai salah satu kamar, mereka akan dapat menghentikan agenda itu secara efektif.

Partai Republik juga akan dapat mengendalikan komite investigasi, sehingga mereka dapat mengakhiri penyelidikan atas serangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh para pendukung mantan Presiden Donald Trump. Anggota partai Republik juga dapat meluncurkan penyelidikan terhadap isu yang lebih konservatif, seperti urusan bisnis China dengan putra Joe Biden atau penarikan tiba-tiba pasukan AS dari Afghanistan.

Baca Juga Terus Tumbuh, Cukai Rokok Sumbang Negara Rp122,14 Triliun

Apa pengaruh pemilu sela bagi Pilpres AS 2024? Jika Partai Demokrat berhasil mempertahankan kekuasaan di negara bagian tertentu, kemungkinan akan memberi mereka kepercayaan diri dalam membangun kampanye mereka untuk membuat Presiden Biden terpilih kembali pada 2024.

Di sisi lain, jika kandidat Partai Republik yang didukung oleh Trump berhasil, ada kemungkinan Partai Republik akan merasa terdorong untuk mendukung Trump untuk ketiga kalinya sebagai presiden. Pemilu sela juga memberi kesempatan pada kedua partai untuk menguji calon potensial lainnya, termasuk mantan Wakil Presiden Mike Pence dan Gubernur Florida Ron DeSantis.

Oleh karena itu, warga AS dan pasar akan mengawasi pemilu sela dengan ketat karena ada yang lebih banyak yang dipertaruhkan daripada susunan Kongres.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Mengenal Pemilu Sela AS dan Dampaknya Terhadap Presiden Joe Biden

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya