SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Suharsih/JIBI/SOLOPOS)

Kenakalan remaja diduga dilakukan pelajar.

Harianjogja.com, SLEMAN – Komplotan pemuda yang diduga geng pelajar membacok dua mahasiswa yang tengah melintas di simpang tiga Sompilan, Cebongan, Sumberadi, Mlati, Sleman Minggu (13/9/2015) dinihari. Dua korban menderita luka bacok di bagian tangan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dua korban itu adalah Setio Arif Priambodo, 21, warga Tulung RT01/RW01 Tamanmartani, Kalasan dan Rifa’i Eko Prasetyo, 22, warga Senoboyo RT01/RW13 Banyurejo, Tempel, Sleman.

Informasi yang dihimpun, peristiwa pembacokan terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Berawal ketika dua korban pulang dari rumah temannya di kawasan Mlati masing-masing membawa motor sendiri. Dalam perjalanan, sesampai di simpang tiga pohon beringin Sompilan keduanya bersimpangan dengan gerombolan pemuda. Mereka berjumlah sekitar lima orang saling berboncengan. Teridentifikasi memakai motor satu Kawasaki KLX warna hijau putih dan dua Honda Vario warna hitam.

Geng pelajar dengan memakai helm full face itu lalu berbalik arah mengejar kedua korban. Salah satu diantara gerombolan ini sempat menanyakan asal sekolah terhadap kedua korban. Tetapi dijawab oleh korban Arif dengan pernyataan bahwa keduanya sudah tidak sekolah karena sudah berstatus mahasiswa. Tetapi salah satu pelaku yang membonceng langsung membacok korban Arif. Kemudian korban berhasil meloloskan diri. Pelaku lain lalu mengejar korban Rifa’i sampai di kawasan Pundong, Tirtoadi, Mlati. Dengan masih di atas motor, pelaku membabi buta membacok korban hingga berlumuran darah.

Gerombolan geng itu lalu melarikan diri ke arah barat Mlati. Sedangkan korban meminta bantuan warga untuk dibawa ke Puskesmas Mlati tapi kemudian dirujuk ke RSUD Sleman. Korban Arief menderita luka bacok hingga kedalaman empat sentimeter dan panjang luka hingga 10 sentimeter di lengan kanan. Sedangkan korban Rifai terkena sabetan senjata tajam pada tangannya dengan panjang luka sekitar lima sentimeter.

“Kejadiannya memang seperti itu, tapi sampai saat ini korban tidak melapor, kami sudah cek ke Polsek [Mlati] juga,” ungkap Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (13/9/2015) siang.

Kanit Reskrim Polsek Mlati AKP Haryanto mengakui bahwa korban tidak melapor. Informasi hanya didapatkan dari warga dan tempat kejadian perkara.
“Tapi penyelidikan tetap dilakukan,” ujarnya.

Faried menegaskan kasus pembacokan itu akan menjadi perhatiannya. Terkait pelaku pihaknya belum dapat menyimpulkan kemungkinan pelaku adalah geng pelajar meski sempat menanyakan perihal sekolah.

“Kami akan perketat intensitas patroli terutama di malam Minggu di jam rawan seperti dinihari. Kami imbau juga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, kalau ada yang mencurigakan sebaiknya langsung melapor,” tegasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya