SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

JAKARTA — Kenaikan tarif dasar listrik sebesar 15% akan sangat berdampak bagi pekerja/buruh meski akan dilakukan pemerintah secara bertahap sebanyak tiga kali pada 2013.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan mengakibatkan pembayaran biaya listrik kapasitas 450 kwh hingga 900 kwh bagi pekerja/buruh antara Rp15.000-Rp25.000 per bulan. “Percuma ada kenaikan upah minimum jika diiringi dengan kenaikan TDL, bahkan ada kemungkinan harga gas elpiji ukuran 12 kg juga ikut naik,” katanya, Rabu (2/1/2013).

Artinya, dia menambahkan kenaikan upah pekerja/buruh menjadi turun 5% dari kenaikan rata-rata upah minimum yang sebesar Rp500.000 sampai dengan Rp700.000 atau daya beli juga ikut turun. Iqbal menilai kenaikan TDL akan memicu kenaikan harga barang-barang lainnnya, terutama barang olahan yang pabriknya menggunakan listrik, termasuk pemilik rumah kontrakan untuk pekerja/buruh yang bersiap menaikan harga sewa kontrakan antara Rp50.000-Rp100.00 per bulan.

“Dengan prediksi pengembang dengan kenaikan TDL di 2013 akan menaikan harga jual rumah sehingga semakin mempersulit pekerja/buruh untuk membeli rumah sebagai milik sendiri,” ungkapnya. Selain itu, Iqbal menuturkan kenaikan TDL akan membebani pengusaha, sehingga sejumlah biaya produksi aka nada efisiensi dan yang paling mudah dipangkas adalah pekerja/buruh, terutama yang bermasa kerja diatas satu tahun.

Kondisi akan semakin memprihatinkan, lanjutnya, apabila kalangan pengusaha menghapus atau mengurangi sejumlah tunjangan, seperti tunjangan transportasi yang biasanya dijadikan satu dengan nilai kenaikan upah minimum. Untuk itu, KSPI menolak kenaikan TDL dan mendesak pemerintah mendorong PT PLN untuk melakukan efisiensi dengan cara menggunakan batu bara di pembangkit listrik, bukan lagi efisiensi BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya