SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Harga minyak yang cenderung terus merangkak naik akan makin membuat beban APBN 2010 semakin berat. Harga minyak mentah (West Texas Intermediate) kemarin ditutup naik lagi ke US$ 80,87 per barel.

Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menjelaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2010 akan mengalami tambahan defisit jika harga minyak mentah terus naik.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Setiap kenaikan minyak mentah sebesar US$ 1 per barel, berarti ada beban tambahan anggaran sebesar Rp 0,1 triliun,” jelas Lana, Kamis (4/3).

Sebelum direvisi, menurut dia, pada APBN 2010 pemerintah menetapkan patokan harga minyak Indonesia sebesar US$ 65 per barel. Sementara harga rata-rata minyak mentah dalam dua bulan terakhir telah mencapai US$ 75 per barel, sehingga terjadi kenaikan sebesar US$ 10 per barel atau ada tambahan defisit sebesar Rp 0,1 triliun.

Untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga minyak mentah berlanjut, pemerintah akan merevisi harga patokan minyak Indonesia menjadi US$ 77 per barel dan memotong pagu anggaran cadangan risiko fiskal dari Rp 8 triliun menjadi Rp 3 triliun.

“Perubahan ini jelas akan berdampak pada struktur fiskal yang cenderung semakin berat, sementara harga minyak mentah tampaknya masih akan melanjutkan kenaikan,” ujar Lana.

Kenaikan harga minyak mentah terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi global yang semakin stabil yang terjadi di Amerika Serikat dan Cina, dua negara pengguna energi terbesar di dunia.

tempointeraktif/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya