SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menilai kenaikan harga beras akhir-akhir ini sebagai kasus yang khusus. Mengingat, persediaan beras di sejumlah daerah masih surplus, tetapi terjadi kenaikan harga yang signifikan.

Demikian disampaikan Pemimpin Bank Indonesia (BI) Solo, sekaligus Sekretaris TPID Solo, Dewi Setyowati, kepada Espos, Kamis (15/7). TPID pun memprediksi kenaikan harga beras ini bisa memicu kenaikan angka inflasi Juli maupun Agustus terlebih Agustus nanti sudah tiba Bulan Puasa.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Sementara itu, terkait rencana operasi pasar (OP) beras, Dewi mengatakan bahwa OP beras adalah hasil kesepakatan atau usulan rapat TPID.

Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Toto Desanto, mengatakan harga sejumlah komoditas di pasaran harus segera dikendalikan. Jika tidak, kata dia, akan memicu memicu tingginya inflasi di bulan Juli. Terlebih tanda-tanda peningkatan inflasi sudah terlihat, yakni sejak tarif dasar listrik (TDL) mulai 1 Juli lalu.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya