SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA– Tim pengendali inflasi daerah (TPID) DIY mewaspadai tingginya inflasi jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). TPID DIY segera membahas upaya antisipasi bersama TPID kabupaten/kota.

Koordinator TPID DIY Arief Budi Santoso menjelaskan, selama Agustus hingga Oktober 2014 laju inflasi di DIY sangat terkendali. Pihaknya mampu menjaga nilai rupiah dari sisi kebutuhan konsumsi bahan pangan masyarakat. Namun, seringkali inflasi terkerek akibat faktor di luar konsumsi bahan pangan. Misalnya, kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik, elpiji dan tempat tinggal.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Faktor-faktor di luar konsumsi bahan pangan itu di luar kuasa kami untuk mengendalikan laju inflasi. Akan tetapi, yang dapat kami lakukan adalah menekan atau menurunkan daya beli masyarakat akibat, misalnya, kenaikan harga BBM,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jogja itu usai paparan laju inflasi Jogja pada Oktober ini di Kantor Badan Pusat Statistis (BPS) DIY, Senin (3/11/2014).

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM yang direncanakan oleh pemerintah sebelum 2015 nanti, pihaknya segera melakukan koordinasikan bersama. Koordinasi dengan TPID Kabupaten/Kota perlu dilakukan guna menyususun kebijakan yang dapat dilakukan agar inflasi tidak naik signifikan.

“Sebab, jika harga BBM terutama premium naik Rp 1.000 saja, maka angka inflasi DIY akan terkerek satu persen dari posisi sebelumnya. Jika harga BBM naik Rp 3.000 maka laju inflasi akan naik 3 persen,” tukasnya.

Sementara, Kepala BPS DIY Bambang Kristianto mengatakan, berdasarkan hasil pantauan dan survey BPS sebulan terakhir, laju inflasi di Jogja selama Oktober 2014 mencapai 0,28%. Kondisi tersebut memang lebih rendah dari inflasi pada September 2014 yang mencapai 0,49%. “Laju inflasi Oktober ini lebih disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Ada enam kelompok pengeluaran yang naik mulai kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau yang naik 0,32 persen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya