JAKARTA — Ancaman demonstrasi menghantui Rapat Paripurna DPR dengan agenda pengambilan keputusan terhadap RUU Perubahan atas UU No 19/2012 tentang APBN 2013 di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2013), mulai pukul 10.00 WIB. Bukan hanya gedung parlemen yang bakal ketat dijaga aparat keamanan tetapi juga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
RUU Perubahan atas UU APBN atau lazim pula disebut APBD Perubahan itu mengandung pula klausul-klausul yang memuat penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diwacanakan pemerintah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu terakhir ini. Itulah pasalnya, fasilitas terkait distribusi BBM dikhawatirkan bakal jadi sasaran demonstrasi warga.
Demi mengantisipasi kemungkinan itu, Polda Metro Jaya pun menebar anggota di 270 SPBU di Jakarta. Penjaga polisi atas SPBU-SPBU itu dikemas dengan nama Operasi Dian Jaya 2013. “Melibatkan anggota Polda Metro Jaya, polres dan polsek,” aku Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Menurutnya, setiap SPBU akan dijaga dua hingga lima polisi, namun sebagian anggota lainnya berpatroli. Patroli polisi itu juga demi mengantisipasi kemungkinan pengadangan mobil-mobil tangki BBM. Selain pengamanan SPBU, Operasi Dian yang digelar sejak 10 Juni lalu juga dimaksudkan sebagai antisipasi aksi penimbunan BBM bersubsidi.
Bukan hanya di Jakarta, polisi di daerah-daerah juga melakukan langka antisipasi serupa. SPBU-SPBU di Jembrana, Bali misalnya juga menjadi pangkalan sementara bagi polisi. Setiap SPBU di kabupaten yang dilintasi jalur padat lalu lintas kendaraan Gilimanuk-Denpasar itu dijaga sedikit-dikitnya empat polisi.