SOLOPOS.COM - DEMO TOLAK KENAIKAN BBM Polisi menembakkan kembang api kearah demonstran saat terjadi aksi saling serang pada demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (17/6/2013) malam. (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetyo)

DEMO TOLAK KENAIKAN BBM
Polisi menembakkan kembang api kearah demonstran saat terjadi aksi saling serang pada demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (17/6/2013) malam. (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetyo)

JAKARTA–Rapat paripurna DPR, Senin 917/8/2013) puku 22.15 WIB akhirnya memutuskan menyetujui RAPBN-Perubahan 2013. Salah satu pasal dalam RAPBN-Perubahan tersebut mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Sementara itu, sekitar 80 personel polisi memukul mundur aksi demo penolakan BBM Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan menyemprotkan gas air mata. Para mahasiswa akhirnya mundur dan masuk ke dalam kampus UKI.

Senin (17/6/2013) pukul 22.20 WIB, aparat polisi dari Polres Jakarta Timur menembakkan gas air mata ke arah pendemo sebanyak belasan kali. Mahasiswa kemudian melawan dengan melamparkan batu ke arah poisi.

Pengendara motor yang berada di lokasi ikut terkena dampak semprotan gas air mata. Beberapa dari mereka mengeluhkan kondisi matanya yang perih.

“Pedes banget saya sampe enggak kelihatan jalan gara-gara gas air mata,” ujar salah seorang pengendara motor di lokasi.

Hingga saat ini aparat kepolisian masih terus berjaga di sekitar kampus. Sementara mahasiswa masih terus melakukan perlawanan dari dalam kampus.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, salah satunya dari inilah.com, pemerintah akan mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi pada pekan ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, pada Senin sore mengatakan bila RAPBN-P disetujui maka anggaran untuk program kompensasi penaikan harga BBM bisa disalurkan, seperti Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

“Kalau disetujui hari ini ada proses kan namanya administrasi, beberapa hari lah,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di Istana Negara Jakarta, Senin (17/6/2013).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dalam RAPBN-Perubahan tersebut terdapat pasal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dari Rp4.500 menjadi Rp6.5000 untuk premium (bensin)  dan Rp4.500 menjadi Rp5.500 untuk solar.

Keputusan tersebut diambil melalui voting. Sebanyak 338 anggota DPR menerima RAPBN-Perubahan (kenaikan BBM) dan sebanyak 181 anggota DPR menyatakan menolak.

Anggota Fraksi PDIP, Gerindra, Hanura dan PKS sepakat menolak kenaikan sementara Fraksi PKB, Demokrat, Golkar, PAN dan PPP sepakat menerima.

Keputusan tersebut mendapat protes dari mahasiswa yang mengikuti jalannya sidang di balkon. Rapat paripurna berlangsung hampir 12 jam. Paripurna dilangksungkan sejak pukul 10.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya