SOLOPOS.COM - ilustrasi (google.image)

Solopos.com, SOLO — Sulitnya transportasi barang menjadi kendala dalam perluasan pasar perusahaan bahan bangunan. Hal ini karena harga barang menjadi mahal saat tiba di daerah yang lokasinya jauh dari tempat produksi. Kebijakan pembangunan infrastruktur Jokowi diharapkan secepatnya terealisasi, khususnya setelah kenaikan harga BBM yang bisa membuka ruang fiskal di APBN.

Chief Executive Officer (CEO) Bakrie Building Industries (BBI), Yogi Pratomo Widhiarto, menyampaikan sulit untuk merambah ke daerah Sumatra bagian utara karena transportasi yang masih sulit dan rute yang terbatas. Oleh karena itu, dia mengatakan meski sudah berusia 40 tahun, perusahaan ini masih berkutat di Jawa bagian barat dan Sumatra bagian selatan. Menurut dia, Sumatra bagian utara dikuasai oleh perusahaan dari luar negeri seperti Malaysia mengingat jaraknya yang lebih dekat sehingga harga produk bahan bangunan bisa lebih murah.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Permasalahan transportasi ini sangat krusial sehingga perlu segera dilakukan pembanguan infrastruktur, seperti pelabuhan, told an rel kereta yang memadai. Hal ini supaya perusahaan Tanah Air bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri pada pelaksanaan MEA [Masyarakat Ekonomi ASEAN] tahun depan,” ungkap Yogi saat ditemui wartawan di Borobudur Ballroom Novotel, Rabu (5/11/2014).

Oleh karena itu, untuk perluasan pasar, pihaknya berencana menggandeng perusahaan dari luar negeri. Hal itu untuk merambah wilayah Indonesia lainnya, terutama yang berdekatan dengan negara tetangga supaya keinginan menjadi tuan rumah di negeri sendiri bisa terealisasi. Apalagi pada tahun depan MEA mulai diberlakukan sehingga peluang untuk merambah negara lain juga terbuka.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengupayakan beberapa hal untuk menghadapi pasar bebas sejak 2012, diantaranya adalah memperbanyak keragaman dan peningkatan kualitas produk. Selain itu, pada 2015, pihaknya juga berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat. Hal tersebut salah satunya bertujuan juga untuk memperkuat posisi BBI di pasar alaminya, yakni Jakarta, Jabar, Banten dan Sumatra bagian selatan untuk mempertahankan pasar yang sudah ada.

Tak hanya bekerja sama dengan perusahaan dari luar negeri, pihaknya juga berencana merambah Jawa bagian timur. Hal ini mengingat sudah dibangunnya rel kereta ganda yang bisa mempercepat dan mempermudah akses di Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya