SOLOPOS.COM - ilustrasi laju inflasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA—Tim pengendali inflasi daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai tingginya inflasi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Koordinator TPID DIY Arief Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan simulasi kenaikan BBM sebesar Rp2.000 maka hal itu akan memengaruhi inflasi di DIY. Penambahan inflasi diprediksi sebesar 2%.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Kalau dua persen, kami perkirakan inflasi akhir tahun juga masih di bawah tujuh persen. Ini lebih rendah dibandingkan perkiraan inflasi nasional versi Menteri Keuangan sebesar 7.3 persen,” ujar Arief terkait kenaikan harga BBM terhadap inflasi, Selasa (18/11/2014).

Arief menjelaskan, pada Senin (17/11/2014), TPID DIY telah melakukan rapat terkait upaya penanggulangan dampak kenaikan BBM. Sejumlah pointer dihasilkan. Selain pasokan BBM dari Pertamina aman, pihak kepolisian juga memastikan dan mencegah upaya penimbunan BBM. TPID DIY, sambung Arief, juga akan meninjau ulang tarif angkutan darat.

“Untuk pasokan beras, dan gula aman sampai tiga bulan mendatang. Nah, berdasarkan historis diperkirakan dampak inflasi DIY lebih rendah dibandingkan provinsi lain di Jawa. Karena bobot BBM dan tarif angkutan lebih rendah,” jelas Arief.

Dia menambahkan, selama Agustus hingga Oktober 2014 laju inflasi di DIY sangat terkendali. Pihaknya mampu menjaga nilai rupiah dari sisi kebutuhan konsumsi bahan pangan masyarakat.

Namun, seringkali inflasi terkerek akibat faktor di luar konsumsi bahan pangan. Misalnya, kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik, elpiji dan tempat tinggal. Faktor-faktor di luar konsumsi bahan pangan itu, ujar Arief, di luar kuasa TPID untuk mengendalikan laju inflasi.

“Yang dapat kami lakukan adalah menekan atau menurunkan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Sebab, kalau harga BBM naik Rp1.000 saja akan mendorong laju inflasi sebesar satu persen,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jogja itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya