SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbincang dengan seorang pemohon izin investasi saat melakukan inspeksi mendadak di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/10/2014) . Presiden Joko Widodo hanya ditemani asisten pribadi, satu ajudan, dan sejumlah anggota Paspampres. (JIBI/Solopos/Antara/Agus Suparto)

Solopos.com, JAKARTA– Rencana kenaikan harga BBM diprotes sejumlah pihak. Kalangan pekerja meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mempelajari dan melaksanakan Buku Putih PDI Perjuangan yang berisi konsep dan antisipasi terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (Baca Juga: Ini Buku Putih PDIP)

Buku Putih tersebut pernah digemborkan oleh PDI Perjuangan saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga BBM di masa pemerintahannya. Kini PDI Perjuangan ditantang mengimplementasikan gagasannya itu melalui Jokowi.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Kami meminta pemerintah untuk menjalankan “Buku Putih PDI Perjuangan,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kamis (6/11/2014).

Para pekerja pun meminta Jokowi untuk mendengar aspirasi sebagian kader PDI Perjuangan, yang menolak rencana kenaikan harga BBM. Sebab hal itu akan meningkatkan harga kebutuhan bahan pokok dan menyengsarakan rakyat.

“Kenaikan BBM menurunkan daya beli buruh hingga 50%. Buruh setuju dengan sikap beberapa tokoh PDI Perjuangan yang menolak kenaikan harga BBM,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya