SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera bajak laut Somalia hingga kini belum dibebaskan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Korea Selatan (Korsel) untuk mengusahakan pembebasan mereka.

“Pemerintah Indonesia melalui kedutaan kita terus berkomunikasi dengan pemerintah Korsel dan perusahaan kapal. Itu untuk menyelamatkan para ABK yang disandera,” ujar Juru Bicara (Jubir) Kemlu, Michael Tene dalam konferensi pers di Kantor Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta, Jumat (21/1).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Tene mengatakan, proses pembebasan 2 ABK ini masih terus berlangsung. Pihak Kemlu tak henti-hentinya melakukan monitor terhadap kasus ini. Ia juga memastikan jika kondisi kedua ABK ini dalam keadaan sehat. “Langkah-langkah terus dilakukan yang berwenang. Kita mengikuti perkembangan dan komunikasi secara intensif dari Korsel. Kondisi mereka dalam keadaan baik,” terangnya.

Menurut Tene, perairan sekitar somalia memang rawan pembajakan. Mereka kerap melakukan pembajakan di wilayah perairan Efrat, Mesir.

Sebelumnya, dua WNI yang diketahui bernama Sonny Sanjaya dan Ufuk Megantoro menjadi korban penyanderaan bajak laut Somalia. Kapal yang mereka tumpangi dibajak pada Sabtu (15/1) saat tengah berlayar di Laut Arab.

Keduanya merupakan anak buah kapal MT Samho Jewelry Ant III yang mengangkut bahan kimia seberat 11.500 ton. Kapal yang berawak 24 ABK ini merupakan kapal milik perusahaan Korea Selatan, Sunjin Shipping Co LTD.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya