SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan Covid-19 (freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan menyematkan nilai E ke Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta untuk penanganan virus corona pemicu Covid-19. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan Gilbert Simanjuntak sontak menyoroti dan meminta Gubernur Anies Baswedan fokus menangani pandemi Covid-19 itu.

Permintaan itu disampaikan Gilbert setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan nilai E atau paling buruk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengendalian Pandemi Covid-19 jika dibandingkan dengan daerah lain. “Sebaiknya Pak Gubernur fokus bekerja untuk rakyat, jangan ke yang lain,” kata Gilbert melalui pesan tertulis, Kamis (27/5/2021).

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Baca Juga: Seret Nama Azis Syamsuddin, Begini Golkar Sikapi Suap Tanjungbalai

Gilbert khawatir wilayah Ibu Kota dapat menjadi episentrum wabah dengan varian mutasi Covid-19 yang masuk ke dalam kategori variant of concerns dari badan kesehatan dunia (WHO). “Respons DKI paling lambat terhadap masalah Covid-19, apalagi varian baru ini lebih ganas. Lambatnya respon ini berdampak ke peningkatan jumlah kasus ke level empat dan berkorelasi dengan pemakaian tempat tidur,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberi nilai E atau paling buruk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait kualitas pengendalian pandemi Covid-19. Penilaian kualitas pengendalian pandemi itu berdasar pada tingkatan laju penularan dan level kapasitas respon layanan kesehatan di setiap daerah.

Sebagian C

Penilaian itu disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat memberi keterangan dalam rapat kerja di Komisi IX DPR, Kamis (27/5/2021). “Ada beberapa daerah yang masuk ke kategori D ada yang masuk kategori E seperti Jakarta, tetapi ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu bed occupancy rate dan pengendalian provinsinya masih baik,” kata Dante.

Ihwal kualitas pelayanan, Dante menerangkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut menunjukkan kapasitas respon yang paling buruk jika dibandingkan dengan daerah lain. “Atas rekomendasi tersebut, masih banyak yang dalam kondisi terkendali kecuali DKI Jakarta ini kapasitasnya E [paling buruk], karena di DKI Jakarta bed occupancy rate-nya sudah mulai meningat dan kasus tracignnya juga tidak terlalu baik,” paparnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya