SOLOPOS.COM - Serpihan pesawat (Detikcom/pembaca)

Jakarta (Solopos.com)–Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah pesawat Merpati jenis MA 60 yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat, karena kurang perawatan. Berdasar data yang ada, justru pesawat naas tersebut baru saja menjalani pemeriksaan rutin.

“Pengecekan pesawat itu sekitar perseratus jam,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Harry Bakti, dalam jumpa pers di Kemenhub Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2011).

Harry mengatakan, pesawat yang membawa 26 penumpang itu buatan tahun 2010 dengan serial 2801. Menurutnya, pesawat itu baru menempuh 615 jam terbang sejak beroperasi.

“Jadi, tentunya baru 15 jam terbang dari pengecekan yang terakhir. Dengan total pendaratan 764 pendaratan,” katanya.

Sampai saat ini, maskapai Merpati memiliki 13 pesawat dengan jenis yang sama dan semuanya sudah beroperasi. Sedangkan dua pesawat lagi masih dalam tahap pemesanan.

“Ini pesawat buatan Cina dan yang dua lagi juga masih tahap pemesanan di Cina,” tutup Harry.

Pesawat Merpati jurusan Sorong-Kaimana ini jatuh pukul 15.15 WIT. Pesawat jatuh di perairan Teluk Kaimana yang jaraknya dari landasan lapangan udara Kaimana tinggal 500 meter.

Dari 26 penumpang, baru 16 yang berhasil dievakuasi dan seluruhnya dalam kondisi tewas. Hingga saat ini penyebab kecelakaan masih terus diselidiki.

(Detokcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya