SOLOPOS.COM - Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab. (kemenag.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) meminta maskapai Garuda Indonesia agar komitmen dengan jadwal penerbangan jemaah haji yang sudah disepakati. Hal tersebut disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, menyusul adanya sejumlah perubahan jadwal penerbangan jemaah calon haji (calhaj) Indonesia yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Kami menyadari pelaksanaan ibadah haji kali ini merupakan momentum yang telah ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya kami berupaya memastikan kesiapan layanan terus kami optimalkan, termasuk melalui penerapan inspeksi aspek safety secara menyeluruh guna memastikan aspek keselamatan penerbangan senantiasa terjaga,” kata Irfan, dalam keterangan resmi kepada Solopos.com, Minggu (4/6/2023).

Ia menuturkan hal tersebut menjadi catatan penting dalam upaya memaksimalkan kesiapan operasional penerbangan haji. Khususnya, terkait potensi identifikasi dan penatalaksanaan safety hazard yang terus dioptimalkan pada operasional layanan penerbangan haji.

Terkait dengan penyesuaian jadwal penerbangan pada Kloter 4 jemaah calhaj Embarkasi Banjarmasin, Sabtu (3/6/2023), ia menjelaskan ada kendala teknis mesin pesawat. Akibatnya, terpaksa menunda keberangkatan.

Kendala teknis itu diketahui setelah petugas maskapai bersama tim terkait tengah melakukan inspeksi akhir kesiapan armada yang akan dioperasikan penerbangan menuju Madinah bagi kloter 4.

“Dapat kami sampaikan bahwa penyesuaian jadwal penerbangan yang sedianya diberangkatkan pada dini hari Sabtu [3/6/2023], dilakukan karena adanya kendala teknis pada mesin pesawat yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Khususnya terkait pergantian spare part pesawat,” kata Irfan.

Irfan menambahkan atas kondisi tersebut Garuda telah melakukan assessment dan mitigasi aspek operasional guna menunjang kelancaran layanan penerbangan bagi calon jemaah haji. Upaya tersebut antara lain pengoperasian pesawat pengganti, penambahan layanan penerbangan bagi jemaah yang terdampak penyesuaian armada, penyesuaian jadwal penerbangan bagi kloter penerbangan selanjutnya, penatalaksanaan flow kedatangan calon jemaah haji hingga penerapan service recovery bagi calon jemaah haji yang terdampak.

Ia mengatakan terkait dengan penerapan mitigasi itu terdapat penyesuaian jadwal penerbangan yang telah dikoordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan haji.

Berkenaan dengan penerapan mitigasi tersebut, kata Irfan, ada penyesuaian jadwal penerbangan dan telah dikoordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan haji.

Setelah kejadian tersebut, 328 jemaah calhaj Kloter 4 asal Embarkasi Banjarmasin kemudian diberangkatkan secara bertahap. Sebanyak 287 jemaah diberangkatkan pada Sabtu (3/6/2023) pukul 22.00 Local Time menggunakan armada Airbus A330-400. Sementara sisa jemaah lainnya diberangkatkan dengan dua penerbangan melalui Medan, pada Minggu (4/6/2023).

Pegang Komitmen

Lebih lanjut, Saiful Mujab mengatakan fase pemberangkatan jemaah calhaj Indonesia gelombang pertama dari Tanah Air ke Arab Saudi sudah berlangsung sejak 24 Mei 2023. Pada gelombang pertama, jemaah Indonesia diberangkatkan menuju Madinah Al-Munawwarah.

Saiful menuturkan hingga Minggu (4/6/2023), sudah ada 183 kloter dengan 69.327 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebanyak 102 kloter di antaranya diterbangkan dengan Garuda Indonesia. Dari proses evaluasi selama 13 hari masa pemberangkatan, telah terjadi sejumlah perubahan jadwal penerbangan Garuda, antara lain: kloter 29 Embarkasi Solo (SOC 29), SOC 32, dan SOC 33; kloter 12 Embarkasi Medan (KNO 12); kloter 28, 29, dan 30 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 28, JKG 29, dan JKG 30), serta kloter 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 04).

“Sejak awal, sudah ada jadwal yang disepakati bersama antara Kemenag dan Garuda Indonesia. Saya minta agar maskapai benar-benar komitmen dengan jadwal penerbangan yang sudah disepakati tersebut sehingga tidak sering terjadi perubahan,” tegas Saiful Mujab di Jakarta, Minggu (4/6/2023), dikutip Solopos.com dari laman resmi Kemenag, kemenag.go.id.

Menurut Saiful pelaksanaan jadwal penerbangan secara tepat dan ketat perlu dilakukan karena berkaitan dengan proses mobilitas jemaah pada setiap tahapannya. Jadwal penerbangan itu sudah diinformasikan ke semua jemaah berikut tahapan keberangkatan mereka dari masing-masing Kabupaten/Kota menuju embarkasi. Jika terjadi perubahan, maka itu akan berdampak pada tahapan-tahapan lainnya, termasuk di Madinah dan Makkah.

“Perubahan jadwal penerbangan, bisa memberikan efek domino pada tahapan kegiatan jemaah haji, baik di asrama haji, Madinah, dan Makkah. Apalagi, kedatangan jemaah di Madinah juga terkait dengan masa pelaksanaan Arbain (salat wajib berjemaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi) dan masa tinggal mereka, sebelum diberangkatkan ke Makkah,” sebutnya.

Penerbangan gelombang pertama dari Embarkasi di Indonesia menuju Madinah akan berlangsung hingga 7 Juni 2023. Sementara penerbangan jemaah haji gelombang kedua menuju Jeddah lalu ke Makkah akan mulai berlangsung pada 8 Juni 2023. Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Tanah Air ini akan berakhir pada 22 Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya