SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Kemampuan sekolah-sekolah di Solo dalam melakukan analisis SWOT atau strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), threats (ancaman) dinilai masih lemah. Akibatnya sekolah belum sepenuhnya mampu menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik sekolah.

Hal itu disampaikan Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono. Ia mengungkapkan salah satu kelemahan kebanyakan sekolah-sekolah di Solo adalah pada analisis SWOT. Padahal analisis SWOT sangat penting untuk mengetahui secara pasti bagaimana kondisi sekolah yang bersangkutan.

“Di setiap sekolah seharusnya ada tim pengembang kurikulum atau tim sekolah khusus yang melakukan analisis SWOT,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/10/2011). Padahal, kata Budi, setiap sekolah idealnya menyusun kurikulum dan desain pembelajaran yang implementatif sesuai karakteristik sekolah.

Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd, berpendapat jika diketahui banyak sekolah yang lemah dalam melakukan analisis SWOT, seharusnya Disdikpora membuat kebijakan untuk melakukan program khusus peningkatan pemberdayaan sekolah. Misalnya dengan melakukan peningkatan kualitas SDM sekolah. “Jika memungkinkan, perlu ada model pendampingan sekolah,” ujarnya.

Menurut Furqon, kemampuan sekolah melakukan analisis SWOT sangatlah penting. Jika kemampuan ini tidak dimiliki sekolah, ia menilai proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah tidak sesuai standar yang ditentukan. “Biasanya hanya berjalan apa adanya tanpa ada upaya yang baik untuk meningkatkan kualitas sekolah,” terangnya.

Budi juga menyampaikan Disdikpora saat ini sedang melakukan evaluasi keterlaksanaan KTSP di beberapa sekolah. Khusus Rabu kemarin, evaluasi dilakukan di SMA Bakti 1, SMAN 4, SMK Pancasila dan SMKN 4. “Hasil evaluasi secara keseluruhan akan direkap dan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Kemendiknas, sebagai dasar penentuan kebijakan selanjutnya,” jelasnya.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya