SOLOPOS.COM - Asap putih tebal yang keluar gunung Kelud terlihat dari 6 kilometer di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud di Dusun Margomulyo, Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jatim, Sabtu (15/2/2014). Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Hendrasto pascadua hari meletusnya Gunung Kelud masih tetap berstatus awas. (JIBI/Solopos/Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, KEDIRI–Cuaca di sekitar puncak Gunung Kelud pada Rabu siang hujan dan kabut tebal, demikian pantauan Antara dari Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabupaten Kediri.

“Di puncak sudah hujan, saudara-saudara kita yang beraktivitas di tepi sungai tolong diimbau agar menyingkir,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Kelud PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Khoirul Huda, melalui alat komunikasi kepada para petugas Penanggulangan Bencana Pengungsi di Kediri, Malang, dan Blitar.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Hujan sekitar 30 menit di puncak Gunung Kelud tidak disertai petir ataupun angin kencang.

Awan putih yang umumnya ada di atas kawah Gunung Kelud juga tidak terlihat dari pos pengamatan akibat kabut yang cukup tebal.

Tremor pada Pos Pengamatan PVMBG menunjukkan angka 0,5-3 milimeter yang berarti getaran-getaran sekunder di sekitar Gunung Kelud.

Pos Pengamatan PVMBG masih akan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Kelud.

Namun, tanda-tanda aliran lahar dingin dari puncak Gunung Kelud tidak terpantau pada alat pemantau lahar di Pos Pengamatan PVMBG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya