SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepal bola. (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN-Penyelenggaraan Kelas Khusus Olahraga (KKO) di Sleman terkendala keterbatasan fasilitas. Sebagai contoh, menyediakan dana untuk menyewa lapangan sebagai lahan latihan.

Kepala SMP Negeri 3 Sleman, Yohanes Sukamto mengungkapkan sekolah belum memiliki lapangan yang cukup representatif untuk latihan siswa KKO. Lapangan Denggung yang jaraknya dekat sekolah dinilai kurang layak karena sering digunakan untuk berbagai kegiatan besar. Akibatnya, banyak sisa-sisa pendirian bangunan non-permanen, misala paku yang tertinggal di lapangan dan membahayakan siswa.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Fasilitas masih agak kurang. Sebenarnya bisa menggunakan Stadion Tridadi. Namun, koordinasi dengan penjaga stadion kadang-kadang kurang lancar. Jadi kami di Lapangan Pendowoharjo,” papar Sukamto, saat ditemui di kantornya, Senin (6/10/2014).

Adapun untuk menyewa Lapangan Pendowoharjo dibutuhkan dana senilai Rp1,6 juta per tahun. Selain itu, pelatih khusus yang disediakan sekolah baru terbatas cabang olahraga sepak bola dan voli.

“Untuk cabang lainnya, kita berikan keleluasaan bagi siswa untuk latihan dan pertandingan kapan pun,” ujar Sukamto.

KKO di SMP Negeri 3 Sleman baru dimulai sejak tahun 2013 lalu. Saat ini, terdapat masing-masing 32 siswa KKO di kelas VII dan VIII. Jika siswa reguler mendapatkan tiga jam pelajaran olahraga dalam sepekan, siswa KKO dijatah 10 jam.  Sisa jam yang lain diberikan di luar jadwal intrakurikuler.

Berbeda dengan SMP Negeri 2 Tempel dan SMP Negeri 1 Kalasan yang sudah lama menyelenggarakan KKO, SMP Negeri 3 Sleman tidak mendapat bantuan dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Kami masih baru, jadi bantuannya baru dari Pemkab Sleman, per tahun dapat Rp7 juta,” ucap Sukamto.

Meskipun biaya operasional KKO lebih tinggi dari kelas reguler, Sukamto tidak pernah menarik pungutan apapun. Para orang tua justru secara swadaya membentuk paguyuban dan turut menyokong kebutuhan anak-anaknya.

“Mereka juga punya tabungan sendiri. Kami tidak ikut campur, murni dikelola orang tua,” kata Sukamto.

Di antara beberapa kendala tersebut, prestasi siswa KKO SMP Negeri 3 Kalasan sudah teruji. Selain cabang olahraga sepak bola yang jadi unggulan, para siswa juga memiliki prestasi membanggakan di cabang olahraga renang, bulu tangkis, wushu, balap sepeda, taekwondo, dan sebagainya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman, Arif Haryono mengungkapkan pihaknya telah menunjuk tiga SMP dan dua SMA untuk penyelenggaraan KKO. Guna mewadahi potensi siswa, pihaknya akan terus berupaya agar fasilitas penunjang latihan siswa KKO bisa terpenuhi.

“Sejauh ini sekolah penyelenggara KKO yang masih baru juga sudah sangat berperan dalam peningkatan prestasi dalam berbagai kejuaraan olahraga,” lanjut Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya