SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (JIBI/Solopos/Dok)

Kelangkaan daging sapi meresahkan msyarakat.

Solopos.com, JAKARTA – Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak menuding ada konspirasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dibalik melonjaknya harga daging pada pekan lalu.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dugaan Victor tersebut merujuk pada surat edaran dari Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia yang meminta pelarangan berjualan sapi untuk dipotong.

“Jadi ini sebenarnya ada konspirasi. Pedagang, mereka kondisikan untuk tidak membeli,” kata Victor di Bareskrim Bareskrim, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Menurut Victor surat tersebut diduga sengaja dibuat untuk menekan pemerintah yang telah mengurangi kuota impor sapi.

Pasalnya, saat dimintai konfirmasi penyidik, mereka beralasan dikeluarkannya surat tersebut karena kebijakan pemerintah mengurangi kuota impor sapi.

“Nah senjatanya mereka adalah kelangkaan ini, kita ingin lihat betul, ada enggak kelangkaan. Saya minta info apakah memang impor tidak cukup. Oleh karena itu kita membentuk satgas tim untuk melakukan penyelidikan,” tandas Victor.

Victor menambahkan persoalan kekurangan kuota sapi sebenarnya dapat diatasi, dengan tambahan kuota sapi lokal. “Maunya impor terus. Kapan kita mau memajukan pedagang kita sndiri, ini yang jadi masalah,” katanya.

Pekan lalu, penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim meninjau perusahaan penggemukan sapi PT. BPS dan PT. TUM di Tangerang. Di PT. BPS penyidik menemukan sekitar 3.164 ekor sapi. Lalu terdapat 500 ekor sapi yang sudah layak jual atau potong, namun tetap berada di peternakan.Pemilik perusahaan tersebut adalah BH, PH, dan SH yang juga pemilik PT. TUM.

Sementara saat penggeledahan di PT. TUM, penyidik menemukan data sapi berjumlah 18.524, sementara sapi layak potong sekitar 4.000 ekor masih di peternakan. Usai meninjau lokasi, penyidik kemudian memasang police line, mengamankan data, dan dokumen keluar masuknya sapi, serta memeriksa para saksi dan pemilik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya