Solopos.com, JAKARTA — Rendahnya angka perkawinan yang berimbas pada penurunan angka kelahiran membuat Singapura disebut mengalami resesi seksual. Singapura akhirnya mengambil langkah baru dengan mengumumkan mulai tahun depan, wanita lajang berusia 21-35 tahun akan diizinkan untuk membekukan sel telur mereka.
Pemerintah Singapura terus berupaya mengatasi masalah itu. Salah satunya dengan cara menawarkan pemberian insentif uang kepada pasangan laki-laki dan perempuan untuk segera melangsungkan perkawinan hingga mempunyai keturunan. Akan tetapi, upaya dari pemerintah Singapura itu belum membuahkan hasil.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.