SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)–Tanaman jagung seluas 13.916 hektare di empat kecamatan di Kabupaten Grobogan terkena imbas kekeringan selama musim kemarau berlangsung di wilayah tersebut. Bahkan 1.732 hektare tanaman jagung diantaranya, mengalami puso atau tidak bisa dipanen.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Kabupaten Grobogan Ir H Sumarsono menjelaskan, areal tanaman jagung yang terkena imbas kekeringan selama musim kemarau ini ada di empat kecamatan.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Yang mengalami puso seluas 1.732 Ha tanaman jagung tersebar di Kecamatan Kradenan 370 Ha, Wirosari 450 Ha, Geyer 390 Ha dan di Kecamatan Toroh 522 Ha,” terang Sumarsono kepada Espos, Kamis (1/10) di ruang kerjanya.

Sementara untuk tanaman jagung yang mengalami kerusakan akibat kekeringan selama musim kemarau sejak Juni hingga September 2009, tambah Sumarsono, dibagi menjadi kerusakan ringan, sedang dan berat.

“Untuk yang rusak ringan, seluas 4.926 hektare, rusak sedang 3.552 hektare dan rusak berat 3.705 hektare. Yang mengalami kerusakan ringan hingga berat, masih bisa dipanen namun hasilnya tidak maksimal,” ujar Sumarsono.

Dijelaskan Sumarsono, tanaman jagung yang mengalami kerusakan dan puso akibat kekeringan selama musim kemarau terjadi di Kabupaten Grobogan, merupakan tanaman jagung yang berada di areal pertanian tadah hujan.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya