SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi dibuang (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Bayi berusia 9 bulan meninggal dunia, Jumat (12/10/2013) lalu. Diduga bayi tersebut korban kekerasan seksual. Polisi mencurigai tiga orang saksi dalam peristiwa itu. Mereka masih anggota sang bayi.

Bayi ditemukan meninggal dunia di Duren Sawit, Jakarta. Pada bagian kelamin dan anus bayi terdapat beberapa luka. Diduga bayi tersebut korban pelecehan seksual.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Polres Metro Jakarta Timur terus melakukan penyelidikan terkait kasus meninggalnya bayi 9 bulan di Duren Sawit. Setelah melakukan identifikasi saksi selama beberapa hari, polisi akhirnya mengacu kepada 3 orang saksi.

“Penyelidikan polisi mengerucut kepada 3 orang ini. Yaitu ayahnya, paman dan seorang tetangga,” ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Mulyadi Kaharni di Mapolres Jakarta Timur, Jatinegara, Kamis (17/10/2013).

Menurutnya penyelidikan akan terus dilakukan menyusul informasi pada saat visum dan autopsi ditemukannya cairan pada kelamin korban.

“Akan tetapi mengenai cairan tersebut akan terus kita selidiki,” tuturnya.

Selain pengerucutan penyelidikan terhadap 3 saksi tersebut, tante dan ibu si korban juga akan dites psikologi. “Ibu dan tantenya akan melakukan tes psikologis,” ujarnya.

Mulyadi juga menjanjikan penyelidikan terkait kasus ini akan menemui titik terang dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan seminggu selesai. Kita berharap sebelum seminggu ini sudah bisa menetapkan tersangkanya. Apabila ini sudah ada kesesuaian nanti akan diketahui tersangka, barang yang ditemukan pada korban,” kata dia.

Sebelumnya, polisi telah memeriksa enam orang saksi terkait meninggalnya bayi 9 bulan yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. Pihak keluarga sempat tidak kooperatif saat hendak diperiksa.

“Enam saksi, dari lingkungan keluarga, saksi ahli ada 2 dari rumah sakit,” ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni usai penyembelihan hewan kurban di Polsek Pulo Gadung, Selasa (15/10/2013).

Ia mengatakan, pihaknya telah mengambil keterangan dari RS Bunda Alya dan RS Polri Kramat Jati. Keterangan tersebut akan menjadi petunjuk penyidik unit PPA.

“Diperiksa secara detail dan teliti, yang ada pada korban maupun tersangka pemeriksaan harus hati-hati. Kalau salah sasaran bisa bahaya,” imbuhnya.

Mulyadi mengatakan saat jalani pemeriksaan keluarga korban sempat tidak mau. Namun setelah dibujuk penyidik akhirnya keluarga korban bersedia diperiksa.

“Setengah kooperatif, tapi itu menjadi tantangan penyidik untuk mengungkap,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya