SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Dok.)

Kekerasan Bantul dialami Panwascam Saden.

Harianjogja.com, BANTUL– Seorang anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Sanden, Bantul dianiaya saat mengawasi kampanye pasangan calon (paslon) peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada Kamis (17/9/2015) malam. Pelaku penganiayaan diduga simpatisan dan tim pemenangan paslon nomor urut dua Sri Suryawidati-Misbakhul Munir.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Anggota Panwascam bernama Agus Santoso itu dipukul lantaran mengingatkan panitia kampanye bahwa waktu kampanye akan berakhir. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bantul, Supardi menceritakan, pada Kamis malam, digelar kampanye di Balai Desa Gadingsari, Sanden yang dihadiri Sri Suryawidati-Misbakhul Munir.

Saat itu sejumlah anggota Panwascam bertugas mengawasi jalannya kampanye untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran proses Pilkada. Jelang Pukul 22.00 WIB, korban Agus Santoso berbicara pada salah seorang panitia, mengingatkan bahwa jam acara harus berakhir Pukul 22.00 WIB. Bahkan kata Supardi, salah satu juru kampanye yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DIY, Gandung Pardiman dalam orasinya juga mengingatkan acara akan segera berakhir.

“Ketentuan jam itu sudah disepakati bersama oleh paslon dan Komisi Pemilihan Umum [KPU] sesuai surat pemberitahuan kampanye yang dikeluarkan polisi. Itu khusus acara formal seperti penyampaian visi misi berakhir jam sepuluh. Kalau acaranya seni hiburan bisa sampai jam dua belas malam. Kami hanya menjalankan aturan dan kesepakatan,” terang Supardi, Jumat (18/9/2015).

Setelah acara formal selesai, dilanjutkan dengan hiburan musik. Para warga yang menghadiri acara itu satu persatu membubarkan diri untuk pulang. Saat itulah, tiba-tiba salah seorang panitia acara naik ke podium mengambil pengeras suara dan mengatakan acara tersebut dibubarkan oleh Panwascam.

Saat itu pula korban Agus Santoso diinterogasi oleh panitia acara. Mereka memprotes tindakan Panwascam yang dianggap membubarkan acara. Perdebatan sengit sempat terjadi. Panitia beranggapan, acara dapat berlangsung hingga Pukul 00.00 WIB. Puluhan orang mulai dari panitia acara, petugas kepolisian dan orang-orang berseragam warna hitam mengeremuni korban.

Saat hendak menuju kendaraannya, korban tiba-tiba ditendang oleh seseorang ke kakinya. Ia juga mendapat satu kali pukulan ke pipi sebelah kanan.
“Padahal waktu itu ada dua polisi yang mengawal Agus, polisinya juga enggak sengaja kena pukulan,” ungkap Harjiman, salah seorang anggota Panwascam Sanden yang ikut menyaksikan kejadian itu.

Korban langsung melakukan visum ke Puskesmas terdekat dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Sanden. Korban Agus Santoso saat dikonfirmasi membenarkan apa yang dialaminya. Ia menduga pelaku penganiayaan adalah simpatisan dan tim sukses paslon nomor urut dua.

“Sepertinya dua orang. Pertama menendang dari belakang, satu lagi saya lihat dari depan yang memukul wajah saya, badannya gemuk,” ungkap Agus Santoso.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Bantul sekaligus tim pemenangan paslon nomor urut dua, Aryunadi justru balik bertanya saat dikonfirmasi kasus penganiayaan yang diduga melibatkan anggotanya. “Yang memukul siapa?,” ujar Aryunadi. Ia justru balik menyalahkan Panwaslu.

Menurutnya, anggota Panwascam tersebut mengintimidasi panitia acara. “Dia masuk ke tempat acara dan mau menghentikan acara itu, itu yang membuat gaduh. Saya akan protes ke Panwaslu,” tegas dia.

Kepala Polres (Kapolres) Bantul AKBP Dadiyo membenarkan penganiayaan itu dilakukan di depan mata aparat polisi. Polisi masih menyelidiki siapa pelaku penganiayaan. “Kami masih periksa saksi-saki belum ada penahanan terhadap pelaku,” terang Dadiyo. Ia berjanji polisi profesional mengusut kasus ini kendati melibatkan kekuatan politik dan calon bupati petahana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya