Solopos.com, JAKARTA — Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkapkan sudah sejak lama mengendus ketidakberesan rekening milik Rafael Alun Trisambodo.
Rafael merupakan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan II. Dia adalah ayah dari Mario Dandy Satrio, tersangka penganiayaan anak pengurus GP Ansor yang saat ini masih koma di rumah sakit.
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
“Iya [pengendusan] sudah sejak lama, jauh sebelum kasus terkait anak yang bersangkutan,” kata Ivan saat dihubungi Bisnis (Solopos Media Group), Jumat (24/2/2023).
Ivan menyampaikan Rafael diduga melakukan tindak pidana pencurian uang. Pasalnya berdasarkan profiling terhadap harta yang bersangkutan nilai harta dengan profil pejabat di DJP tersebut tidak sesuai.
Selain itu, lembaga intelijen keuangan tersebut juga telah menyampaikan laporan dugaan pencucian uang terhadap kepada Kejaksaan Agung.
Berdasarkan LAporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael tercatat memiliki harta kekayaan per 2021 senilai Rp56,1 miliar.
Dalam dokumen itu, dia melaporkan kepemilikan dua kendaraan yaitu Toyota Camry 2008 dan Toyota Kijang 2018.
Sementera itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memerintahkan Inspektorat Jenderal Kemenkeu untuk melakukan pemeriksaan terhadap Rafael pada Kamis (23/2/2023) yang memiliki kekayaan Rp56,1 miliar.
“Saya sudah menginstruksikan kepada Inspektorat Jenderal untuk melakukan pemeriksaan harta kekayaan dan dalam hal ini kewajaran dari harta saudara RAT,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul PPATK: Kekayaan Rafael Alun Tak Wajar, Diduga Pencucian Uang
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
