SOLOPOS.COM - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar kegiatan Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini kepada Masyarakat Kelurahan Blotongan, Salatiga.

Solopos.com, SALATIGA – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar kegiatan Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini kepada Masyarakat Kelurahan Blotongan, belum lama ini. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa dan dosen Program Studi (Prodi) Sosiologi.

Mengusung tema Jo Kawin Bocah, kegiatan ini diselenggarakan di Balai Kelurahan Blotongan Jl. Fatmawati No.100 Blotongan, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Program ini diikuti oleh 42 peserta terdiri dari ibu-ibu Tim Pendamping Keluarga (TPK) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), remaja, dan pemuda Karang Taruna.

Dua pembicara dihadirkan untuk mengupas materi pencegahan stunting melalui program Jo Kawin Bocah. Para pembicara adalah Dekan Fiskom Drs. Daru Purnomo, M.Si., dan Mitra Muda Unicef Indonesia Cristina Setianingrum.

Menjadi pelopor

Pencegahan stunting sejak dini kepada remaja dan pemuda dikupas tuntas oleh Daru Purnomo. Salah satu hal yang dipaparkannya adalah hasil advokasi akar penyebab stunting di Kota Salatiga.

“Salah satu penyumbang kasus stunting di Kota Salatiga adalah Kelurahan Blotongan. Keadaan ini karena terjadinya perkawinan pada usia anak, menikah di bawah usia 19 tahun, bahkan ada kasus anak usia 16 tahun sudah memiliki 2 anak,” paparnya.

Pencegahan stunting sejak dini, lanjutnya, bertujuan mempercepat penurunan angka stunting yang cukup tinggi di Kelurahan Blotongan.

Ia menegaskan kegiatan ini menjadi wujud nyata peran UKSW sebagai bagian warga Kota Salatiga dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Selain itu kegiatan ini juga menjadi upaya pencegahan untuk mewujudkan Kota Salatiga Zero (0%) stunting.

“Masalah stunting adalah masalah bersama. Mungkin mereka adalah tetangga kita, saudara kita, atau bahkan anggota keluarga kita, sehingga dalam upaya mengatasinya perlu kolaborasi dari berbagai pihak,” tegasnya.

Sementara itu, Cristina Setianingrum yang juga mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi memberikan motivasi kepada para remaja, pemuda, dan kader TPK PKK untuk menjadi pelopor pencegahan stunting sekaligus pelopor program “Jo Kawin Bocah”.

Rekomendasi
Berita Lainnya