SOLOPOS.COM - Genie Wiley yang kisah tragisnya membawa lompatan ke penelitian terhadap anak di bawah umur. (Istimewa/Guardian)

Solopos.com, SOLO — Genie adalah putri pasangan Clark dan Dorothy Irene Wiley. Dia hidup secara tidak normal, bahkan tidak bisa berkomunikasi di usianya ke-13 tahun. Genie Wiley lahir di Los Angeles, California, pada tahun 1957. Tragisnya, dia menjadi korban pelecehan, pengabaian, dan isolasi sejak lahir oleh ayahnya.

Melansir Guardian, 14 Juli 2016, Clark Wiley bekerja di pabrik selama Perang Dunia II, lalu melanjutkan kariernya di bidang penerbangan. Dia menikah dengan Irene Oglesby yang lebih muda 20 tahun darinya.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Baca Juga: Orang Nonton Drakor di Korea Utara Bakal Dipenjara 15 Tahun

Sebetulnya Clark tak ingin mempunyai anak, tetapi Irene telanjur mengandung. Saat anak pertama mereka lahir, Clark terganggu mendengar suara tangisannya sehingga menempatkan bayi itu di garasi. Sang bayi pun meninggal karena kedinginan dalam usia 10 minggu.

Setelah itu, Clark dan Irene mempunyai anak kedua yang meninggal tak lama setelah lahir karena penyakit. Disusul oleh kelahiran anak lelaki yang merupakan kakak Genie. Lima tahun kemudian, Genie lahir pada 1957 dengan penyakit hemoragik yang membuatnya lebih mudah mengalami pendarahan.

Genie juga mengalami dislokasi pinggul bawaan sehingga harus menggunakan alat khusus. Dia pun terlambat bisa berjalan.

Kemudian saat berusia 14 bulan, Genie mengalami tanda-tanda malnutrisi sehingga pertumbuhan fisiknya agak terhambat. Seorang dokter anak juga berkata kalau kemungkinan Genie mengalami keterbelakangan mental.

Penganiayaan

Genie Wiley mendapatkan penganiayaan dari ayahnya sendiri sejak lahir. Mulai pada tahun 1958, Genie harus hidup di balik kloset rumahnya selama 12 tahun. Sejak berumur 1 tahun, Genie telah terikat dengan kain dan hidup di balik kloset, duduk di atas pispot yang disiapkan ayahnya.

Baca Juga: Sidang Kasus Pengeroyokan Di PN Karanganyar Ricuh, Kapolres: Selanjutnya Virtual Saja!

Sang ayah, Clark Wiley, tega mengurung anaknya sendiri seperti binatang di balik kloset rumah. Seakan tak memiliki hati nurani, sang ayah hanya memberi makan Genie dalam bentuk cairan selama 12 tahun itu. Sang ayah tidak pernah berbicara di hadapan putrinya layaknya manusia normal, melainkan menggonggong seperti seekor anjing.

Jika Genie membuat suara, sang ayah tak segan memukulinya dengan tongkat. Ibu dan kakak laki-laki korban, tak mau membebaskan Genie dari kurungan yang dibuat ayahnya.

Pada 1970, Clark pergi selama beberapa waktu ke rumah orang tuanya. Kakak lelaki Genie yang saat itu berusia 18 tahun sudah kabur dari rumah dan tinggal bersama teman-temannya. Sekitar tiga minggu kemudian, sang ibu memutuskan untuk mendaftar fasilitas bagi penyandang disabilitas di California.

Dia pun mengajak Genie untuk pergi bersamanya. Setelah sampai di sana, ibu Genie salah masuk ke kantor layanan sosial umum. Para petugas pun terheran-heran saat melihat anaknya.

Genie Wiley tampak berbeda dari anak-anak pada umumnya. Dia sudah berusia 13 tahun, tetapi berat badannya hanya 26 kilogram. Dia juga tak bisa berbicara, tak bisa mengunyah atau menelan, dan tak bisa sepenuhnya memfokuskan mata maupun meregangkan anggota tubuhnya.

Bahkan Genie juga mengompol dan mengeluarkan air liur. Karena curiga pada kondisinya, para petugas pun menghubungi polisi untuk melakukan penyelidikan. Pada akhirnya kedua orang tua Genie ditangkap dan sang ayah bunuh diri.

Baca Juga: Soal Dana Kudeta Rp100 Juta, DPC Partai Demokrat Soloraya Tak Kebagian

Kondisi Genie Wiley

Menurut hasil pemeriksaan, Genie sangat lemah, kurang gizi, dan kotor. Semua otot-otot pada tubuhnya kurang berkembang, dan dia bahkan tidak bisa makan sendiri.

Setelah beberapa tes, dokter menyimpulkan bahwa dia memiliki tingkat kognitif anak berusia 1 tahun meskipun dia sudah 13 tahun. Selain itu, Genie juga menjadi anak paling 'rusak' sejauh yang pernah mereka lihat.

Situasi tersebut cukup menarik banyak perhatian dari komunitas psikolog dan peneliti dari seluruh dunia. Mereka berharap kasus khusus ini akan menjadi terobosan signifikan dalam hal bahasa dan keterampilan belajar.

Namun Genie Wiley nyaris tidak membuat kemajuan setelah berbulan-bulan terapi intensif. Dokter yang menangani berusaha keras untuk membuatnya seperti anak normal sesuai dengan usianya. Hingga akhirnya muncul kemajuan awal yang menjanjikan. Genie belajar bermain, mengunyah, berpakaian sendiri, dan menikmati musik.

Dia memperluas kosakata dan membuat sketsa gambar untuk mengomunikasikan kata-kata yang tidak bisa terucap. Dia melakukan tes kecerdasan dengan baik.

"Bahasa dan pemikiran berbeda satu sama lain. Bagi kita, pikiran dikodekan secara verbal. Bagi Genie, pikirannya hampir tidak pernah dikodekan secara verbal, tetapi ada banyak cara untuk berpikir," kata ahli bahasa Susan Curtiss.

"Dia pintar, bisa memegang satu set foto sehingga mereka menceritakan sebuah kisah. Bisa membuat segala macam struktur kompleks dari tongkat. Dia memiliki tanda-tanda kecerdasan lainnya," tambahnya.

Baca Juga: Polisi Pastikan 4 Orang Sekeluarga yang Meninggal di Padepokan Adalah Korban Pembunuhan



Objek Penelitian

Namun tidak lama setelah itu, kolaborasi dari tim penelitian, psikologi dan keluarga mengalami perselisihan, pembalasan dendam dan mendapati tuduhan sebagai penyimpangan. Perawatan yang terjadi pada kasus Genie pun menghadapi tuduhan hanya demi keuntungan tim penelitian semata.

Akhirnya, mereka kehilangan minat dan Genie pun tinggal di panti asuhan. Di sana ia menghabiskan fase hidup selanjutnya.

Adapun orang tua Genie Wiley, mereka diadili karena penganiayaan. Namun pada hari persidangan, ayahnya mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Dia juga meninggalkan catatan yang tertulis: "Dunia tidak akan pernah mengerti."

Pada akhirnya, tuduhan jatuh pada ibunya. Namun dengan klaim karena kebutaan, dia tidak mengetahui sebagian besar pelecehan tersebut. Ibu Genie akhirnya mendapatkan kembali hak asuh, tapi dia tidak bisa merawat putrinya dengan baik.

Setelah ibunya tak bisa mengasuhnya, Genie akhirnya tinggal di fasilitas asuh orang dewasa di California. Dengan harapan agar dia bisa menemukan kedamaian setelah kehidupan yang traumatis. Dia juga mulai belajar bahasa.

Baca Juga: Sekolah Kini Dilarang Mewajibkan Siswa Mengenakan Seragam Khas Agama Tertentu, Kecuali di Aceh

Sementara ibu Genie meninggal karena sebab alami pada usia 87 tahun. Saudara laki-lakinya, yang melarikan diri dari rumah pada usia 18 tahun, meninggal karena komplikasi diabetes pada 2011.

Kisah tragis Genie Wiley pun telah menjadi sebuah film dengan judul Mockingbird Don't Sing, yang rilis pada 2001 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Ester Nurumi Bawa Tim Uber Indonesia ke Semifinal setelah Menunggu 14 Tahun

Ester Nurumi Bawa Tim Uber Indonesia ke Semifinal setelah Menunggu 14 Tahun
author
Newswire , 
Abu Nadzib Jumat, 3 Mei 2024 - 21:57 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tim bulu tangkis putri Indonesia merayakan kemenangan usai menang atas Thailand dalam babak perempatfinal Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Jumat (3/5/2024). Tim bulu tangkis putri Indonesia menang melawan tim bulu tangkis putri Thailand dengan skor 3-0, dengan ini Indonesia lolos ke semifinal dan akan bertemu dengan tim bulu tangkis Korea Selatan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Solopos.com, CHENGDU — Tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo mengakhiri penantian 14 tahun bagi tim putri Indonesia untuk masuk ke babak semifinal Piala Uber 2024, setelah Tim Merah Putih menang 3-0 atas Thailand, Jumat (3/5/2024).

Kepastian itu didapatkan setelah Ester memenangkan laga rubber game sengit atas wakil Thailand Supanida Katethong dengan skor 19-21, 21-19, 21-19 dalam tempo 83 menit.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Skuad putri Indonesia menang 3-0 atas Thailand pada partai perempat final ketat, yang digelar di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Jumat.

Kemenangan pertama diamankan Gregoria Mariska Tunjung atas Ratchanok Inanton dengan skor 22-20, 21-18.

Koran Solopos

Ganda putra Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyusul dengan kemenangan 21-17, 21-14 atas Jongkolphan Kitiharakhul/Rawinda Prajongjai.

“Senang bisa membawa Indonesia (ke semifinal), dan menjadi penentu kemenangan juga. Setelah 14 tahun akhirnya Indonesia bisa masuk ke semifinal, itu adalah target yang mau kami raih dan kami happy banget,” kata Ester saat ditemui seusai pertandingan, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Adapun ini merupakan kali pertama sejak Indonesia lolos ke semifinal Piala Uber setelah edisi 2010 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Emagazine Solopos

Gim pertama dan kedua berlangsung begitu ketat dengan kedua pemain muda ini saling memberikan tekanan satu sama lain demi merebut angka.

Baik Ester maupun Katethong sama-sama memiliki variasi serangan dan penempatan bola yang menyulitkan sehingga penentu dari setiap gim adalah kontrol emosi yang baik di tengah tekanan.

Gim pertama di rebut oleh wakil Thailand 21-19, sementara Ester memaksakan adanya rubber game setelah menang dengan skor identik 21-19.

Interaktif Solopos

“Supanida bukan lawan yang mudah, ia adalah pemain dengan tipe menyerang. Tapi ritme saya tidak mau terburu-buru dan pokoknya tetap sabar dan tenang,” ujar Ester.

Gim penentuan kembali berlangsung alot. Bagi Ester, ini adalah rubber game sengit keduanya setelah kalah dari pemain Jepang Aya Ohori pada babak fase grup terakhir, awal pekan ini.

Namun membawa bekal berupa kegigihan dan daya tahan yang baik di lapangan, Ester dapat mengimbangi dan mengungguli lawan melalui pukulan-pukulan yang lebih keras dan efektif.



Sempat memimpin 14-10, langkah Ester mulai perlahan dikejar oleh Katethong. Namun sang tunggal putri kedua Indonesia tidak mengendurkan fokus dan mempertahankan keunggulan empat angka 17-13.

Katethong terus mengejar dengan pasti hingga kedudukan berimbang 18-18, 19-19.

“Saya sudah sempat unggul tapi terkejar, di situ saya berusaha untuk mengembalikan fokus saya, supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti saat saya menghadapi Aya Ohori. Saya berusaha lebih fokus dan tenang,” ujar Ester.

Matchpoint pertama direbut oleh Ester melalui smes keras menyilang, sebelum akhirnya para srikandi Indonesia dipastikan melaju ke semifinal Piala Uber 2024.

Indonesia akan berjumpa dengan Korea Selatan di babak empat besar, Sabtu (4/5/2024).

“Ini sangat berarti untuk saya dan tim. Saya tidak mau cepat puas, ini bukan akhir dari segalanya. Saya harus lebih banyak belajar lagi dan bermain lebih baik lagi ke depannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ingin Jadi Cabup Magetan Jalur Perorangan? Harus Didukung Minimal 40.416 Orang

Ingin Jadi Cabup Magetan Jalur Perorangan? Harus Didukung Minimal 40.416 Orang
author
Newswire , 
Abdul Jalil Jumat, 3 Mei 2024 - 21:51 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pilkada Serentak 2024. (ANTARA/Afif)

Solopos.com, MAGETAN – Syarat minimal dukungan bakal pasangan calon perseorangan dalam Pilkada Magetan 2024 ditetapkan sebanyak 40.416 orang. Dukungan ini harus tersebar di minimal 10 kecamatan se-Magetan.

Ketua KPU Magetan, Fahrudin, mengatakan sesuai Keputusan KPU Magetan Nomor 1083 tahun 2024 menetapkan Syarat Minimal dan Persebaran Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam Pilkada Magetan 2024 sebanyak 40.416 orang.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Menurut dia, jumlah dukungan sebanyak 40.416 orang tersebut harus tersebar minimal di lebih dari 50 persen jumlah kecamatan yang ada di kabupaten/kota.

“Adapun untuk di Kabupaten Magetan yang memiliki 18 kecamatan, maka dukungan harus tersebar di minimal 10 kecamatan,” ucap dia, Jumat (3/5/2024).

Koran Solopos

Fahrudin menuturkan KPU Magetan segera membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah untuk Pilkada Magetan 2024. Pendaftaran tidak hanya untuk calon melalui jalur partai politik, namun juga siapa saja melalui jalur perseorangan.

Untuk pendaftaran calon dari jalur perseorangan akan berlangsung pada awal Mei hingga pertengahan Agustus 2024.

“Sesuai PKPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota, pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan dibuka mulai 5 Mei sampai 19 Agustus,” tuturnya yang dikutip dari Antara.

Emagazine Solopos

Fahrudin menambahkan bagi para pasangan calon jalur independen/perseorangan, pihaknya juga membuka layanan “helpdesk” atau konsultasi untuk pencalonan di kantor KPU setempat.

KPU RI telah mengeluarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

Dalam ketentuan itu, disebutkan bahwa pada periode 27 Februari-16 November 2024 merupakan masa pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan, dilanjutkan pada 24 April-31 Mei 2024 untuk penyerahan daftar penduduk potensial pemilih.

Interaktif Solopos

Kemudian, 5 Mei-19 Agustus 2024 pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan, 31 Mei-23 September 2024 pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih dan 24-26 Agustus 2024 pengumuman pendaftaran pasangan calon.

Pada 27-29 Agustus 2024 dilakukan pendaftaran pasangan calon, 27 Agustus-21 September 2024 penelitian persyaratan calon, 22 September 2024 penetapan pasangan calon, 25 September-23 November 2024 pelaksanaan kampanye, dan 27 November 2024 pelaksanaan pemungutan suara.

Lalu, pada 27 November-16 Desember 2024 penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Inka Bikin Kereta New Generation, Punya Fitur Berbeda dari Kereta Tipe Lama

Inka Bikin Kereta New Generation, Punya Fitur Berbeda dari Kereta Tipe Lama
author
Abdul Jalil Jumat, 3 Mei 2024 - 21:38 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kursi yang ada di kereta New Generation bikinan PT Inka. (Istimewa/PT Inka)

Solopos.com, MADIUN – PT Industri Kereta Api (Inka) saat ini masih mengerjakan proyek dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) berupa pembuatan kereta api New Generation. Kereta api model terbaru ini memiliki keunggulan yang lebih canggih dibandingkan kereta generasi sebelumnya.

Hingga April 2024, Inka telah mengirimkan sebanyak 11 trainset kereta New Generation yang terdiri dari delapan rangkaian kelas eksekutif (K1), dua rangkaian kelas ekonomi (K3), serta satu rangaian campuran yang terdiri dari 4 car K1, 5 car K3, 1 kereta makan, dan dan satu kereta pembangkit.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Senior Manajer Hubungan Masyarakat dan Kantor Perwakilan PT Inka, Agung Dwi Cahyono, mengatakan selain kereta New Generation tersebut, pihaknya juga telah merampungkan pekerjaan berupa tiga car non-trainset yang terdiri dari satu gerbong kereta makan dan dua gerbong kereta bagasi.

Seluruh rangkaian gerbong kereta tersebut telah dikirimkan ke PT KAI. Sedangkan rangkaian trainset 12 tengah memasuki proses pengujian dinamis di lintasan. Sementara itu, untuk trainset selanjutnya masih dalam proses produksi di pabrik Inka Madiun.

Koran Solopos

“Tentunya PT Inka berdedikasi akan terus memberikan kualitas terbaik untuk transportasi perkeretaapian Indonesia. Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, dalam memastikan kualitas produk melalui tahapan pengujian yang berlaku. Kami berharap kereta New Generation ini menjadi wujud perkembangan transportasi perkeretaapian di Indonesia,” kata Agung, Jumat (3/5/2024).

Agung menuturkan kereta generasi terbaru bikinan Inka ini memiliki keunggulan yang cukup signifikan dibandingkan kereta generasi sebelumnya. Semisal di kelas ekonomi yang telah digunakan pada rangkaian KA Majapahit, kapasitas gerbong yang dulunya sebanyak 106 kursi dengan formasi 3-2 serta sandaran tegak lurus dan saling berhadapan.

Saat ini berubah menjadi 72 kursi tunggal yang ergonomis dengan formasi 2-2. Sehingga penumpang akan lebih leluasa dan nyaman saat duduk di kereta kelas ekonomi.

Emagazine Solopos

Selain itu, ada beberapa fitur yang dapat dinikmati di berbagai kelas lainnya, seperti Digital Passenger Information & Display System, Customer Service on Train yang ditampilkan dalam bentuk nomor kereta digital, nomor kursi digital, estimated time of arrival (ETA), informasi stasiun tujuan terakhir, saat ini dan yang akan dilalui.

Selain itu juga ada informasi status pintu terbuka/tertutup, status isi/kosong toilet, suhu ruangan, baris tempat duduk, serta nama dan nomor handphone petugas.

Agung menuturkan perbedaan yang dirasa cukup signifikan dengan gerbong kereta versi lama adalah adanya pintu otomatis yang dilengkapi dengan anti-trap. Pintu otomatis di kereta New Generation ini meliputi pintu masuk bordes serta pintu masuk ruang penumpang dan penghubung antar-kereta.

Interaktif Solopos

“Kereta new generation dari PT Inka juga telah dilengkapi dengan corrugated bellow pada sambungan antar kereta. Dengan demikian, kebisingan pada kereta dapat diredam lebih baik sehingga perjalanan akan menjadi lebih aman dan nyaman bagi para penumpang kereta,” jelas dia.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories