SOLOPOS.COM - Mario Dandy Satriyo (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Aksi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, 20, anak mantan pejabat kantor pajak Rafael Alun Trisambodo, terhadap David Ozora, 15, sungguh kejam.

Dalam kondisi korban tidak berdaya, Mario memperlakukan David layaknya dirinya sedang bermain sepak bola.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Mario menendang kepala David dengan keras sembari berteriak seolah-olah sedang mencetak gol ke gawang lawan dari tendangan bebas.

Tak hanya itu, seusai menendang ia lalu berselebrasi ala bintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.

Fakta kejamnya penganiayaan Mario terhadap David terungkap dalam rekonstruksi yang digelar aparat Polda Metro Jaya, di lokasi kejadian yakni kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023) siang.

Dikutip Solopos.com dari siaran di TVOne, ada 28 adegan rekonstruksi yang diperagakan Mario Dandy dan rekannya, Shane Lukas.

Proses rekonstruksi disaksikan ratusan warga sekitar dan lain daerah yang berdatangan karena mendengar rencana reka ulang perkara menggegerkan tersebut.

Sepanjang reka ulang, Mario Dandy yang memakai masker terlihat terus menangis.

Ia kerap mendapat sorakan dari warga yang geram karena ulah kejamnya terhadap David Ozora, putra salah satu pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina tersebut.

Meski menangis Mario dan Shane akhirnya menyelesaikan adegan penganiayaan sadis yang membuat David koma lebih dari sepekan tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan agenda rekonstruksi ulang penganiayaan dibagi menjadi tiga klaster.

Pembagian tiga klaster tersebut dimulai dari sebelum peristiwa Mario menganiaya David.

“Yang pertama kita memperagakan adegan di mana mulai adanya rencana dari tersangka MDS dan anak AG,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Kemudian saat setelah menjemput pacar Mario, AG, 15, ada pertemuan kembali untuk menjemput tersangka Shane yang kemudian bersama-sama ke lokasi kejadian.

“Adegan berikutnya saat mendatangi rumah saksi, di mana di dalamnya ada korban, di situ ada adegan, kemudian setelah dari sana menuju TKP tempat terjadinya peristiwa penganiayaan,” ujar penyidik.

Dan pada adegan terakhirnya ditutup dengan mengevakuasi korban yang dilakukan oleh para saksi-saksi menuju ke rumah sakit.

Rekonstruksi hanya dihadiri dua tersangka yakni Mario dan Shane Lukas. Pacar Mario, AG, tidak dihadirkan karena masih di bawah umur sehingga perannya digantikan orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya