SOLOPOS.COM - Tiga pelaku mengangkat tubuh sejoli korban kecelakaan di Nagreg, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Istimewa/ Okezone)

Solopos.com, BANDUNG — Salah satu korban kecelakaan di Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Handi Saputra, 18, dibuang ke Sungai Serayu dalam kondisi masih hidup.

Dalam kondisi terluka parah, pemuda tersebut akhirnya meninggal dunia karena meminum banyak air sungai.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Informasi itu disampaikan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol. dr. Summy Hastry. Hastry mengatakan, saat dilakukan autopsi terhadap jasad Handi pihaknya menemukan saluran napas pemuda itu dipenuhi pasir.

“Untuk yang pria waktu kita periksa dengan lengkap luar dan dalam kita temukan tanda-tanda pasir atau air sungai di saluran napas sampai paru-paru. Jadi itu membuktikan waktu dia dibuang, dia masih keadaan hidup atau mungkin karena memang ketika itu tidak sadar,” katanya kepada Okezone sebagaimana dikutip Solopos.com, Jumat (24/12/2021).

Ia memastikan, korban Salsabila, 14, tewas sesaat setelah kecelakaan di kawasan Nagreg. Pada jasad Salsabila ditemukan luka parah di bagian kepala diduga akibat benturan keras.

“Dari luka-luka yang kita periksa, jasad wanita waktu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di tempat kejadian (TKP),” kata dr. Hastry.

“Karena luka-lukanya ada di kepala bagian belakang sampai depan itu parah dan dicek patah tulang tengkorak bawah. Sehingga saya yakin tewas di tempat waktu kejadian,” lanjutnya.

Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari Sejoli di Nagreg Bandung Diduga Oknum TNI 

Informasi yang didapatkan wartawan, pelaku tabrak lari sejoli, Handi Saputra, 18, dan Salsabila, 14, di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berujung pembuangan keduanya ke sungai hingga meninggal dunia beberapa pekan lalu diduga anggota TNI.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan pihaknya telah menangkap pelaku tabrak lari di Nagreg namun belum mau membeberkan identitasnya.

“Saatnya nanti pasti akan diumumkan atau diekpose ke media,” katanya, Jumat (24/12/2021).

Jenazah dua sejoli tersebut ditemukan secara terpisah di aliran Sungai Serayu. Hendi dibuang penabrak ke Sungai Serayu, Banyumas sedangkan Salsabila dibuang di daerah Cilacap. Kedua jenazah pasangan sejoli ini ditemukan pada Sabtu (11/12/2021).

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (24/12/2021), mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan Denpom III/Siliwangi, pihaknya sepakat melimpahkan perkara kasus tabrak lari pasangan kekasih itu ke Denpom.

“Berdasarkan hasil koordinasi hingga sekarang, kami sepakat untuk kasus tersebut dilimpahkan ke Pomdam III/Siliwangi untuk lidik lebih intensif,” katanya.

Anggota TNI

Erdi pun menyatakan saat ini, proses pengungkapan kasus masih dalam tahap penyelidikan. “Ini masih dalam lidik karena kita memang sudah sepakat untuk koordinasi. Kami pun tetap lakukan lidik untuk membantu Pomdam dan sementara kasusnya dilimpahkan,” kata Erdi.

Terpisah, Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto menyatakan pihaknya menduga pelaku tabrak lari adalah oknum anggota TNI AD.

“Kalau dilihat bukti permulaan dan petunjuk di TKP, diduga (pelaku) dari oknum TNI AD,” ungkap Arie dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (24/12/2021).

Namun, kata Arie, pihaknya harus menunggu penyelidikan dan penyidikan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk memastikan pelaku. “Namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan oleh Pomdam III/Siliwangi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya