SOLOPOS.COM - Kampus Universitas Islam Batik (Uniba) Solo (perpus.uniba.ac.id)

Kegiatan Universitas, karena tidak ada nomenklatur, Uniba Solo menunda pembukaan prodi batik.

Solopos.com, SOLO–Universitas Islam Batik (Uniba) Solo urung menambah Program Studi Batik sebagai salah satu program studi baru di perguruan tinggi tersebut tahun ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu diakui Rektor Uniba Solo, Endang Siti Rahayu, ketika ditemui wartawan seusai membuka Forum Group Discussion (FGD) dan Jagongan Batik yang diadakan di Ruang Seminar Kampus Uniba, Kamis (17/9/2015).

“Sebenarnya untuk Prodi Batik ini sudah kami cita-citakan lama dan bahkan sudah mengajukan, tapi karena ternyata tidak ada nomenklaturnya, terpaksa untuk Prodi Batik ini kami pending [tunda] dulu,” ungkap Endang.

Menurut dia, melihat konsepnya, Prodi Batik ini diharapkan akan mencetak lulusan yang tidak hanya mampu mendesain tetapi juga menguasai bidang produksi batik.
Dia menilai peluang usaha dan karir di bidang ini masih tinggi, sehingga mereka dapat berusaha mandiri atau menjadi seorang yang ahli di bidang pengelolaan manajemen pada industri batik.

“Saya yakin pendidikan batik di lingkungan universitas ini bisa jadi daya tarik yang khas dan dicari masyarakat,” jelas dia.

Sehingga terkait pengembangan bidang perbatikan tersebut, Endang mengatakan perguruan tinggi tersebut saat ini mengambil kebijakan akan menerapkan Mata Kuliah Manajemen Perbatikan untuk semua fakultas yang ada di Uniba. Saat ini, di Uniba, mata kuliah perbatikan tersebut baru ada di dua fakultas, yakni Fakultas Ekonomi (FE) yang kemudian disusul Fakultas Hukum (FH).

“Ke depan kami berencana menerapkan Mata Kuliah Manajemen Perbatikan ini untuk semua fakultas. Saat ini kami sedang menyusun kurikulumnya, termasuk silabus dan sebagainya,” terangnya.

Endang mengatakan, FGD dan Jagongan Batik, Kamis tersebut, merupakan kali ke-7 digelar Uniba. Kegiatan rutin setiap tahun itu melibatkan sejumlah elemen di bidang perbatikan dan menghadirkan narasumber antara lain Sony dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Solichul Hadi Achmad Bakri selaku Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik Solo, Suroto yang merupakan Kepala Desa (Kades) Kliwonan, Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya