SOLOPOS.COM - Ilustrasi Railbus Batara Kresna. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan Sukoharjo yang melibatkan railbus Batara Kresna perlahan mulai terkuak.

Solopos.com, SUKOHARJO — Railbus Batara Kresna yang terlibat kecelakaan dengan dua pengendara sepeda motor hingga menyebabkan salah satu korban meninggal dunia di Sengon, Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Sabtu (11/4/2015) pagi, dinilai telat membunyikan klakson. Baca: Warga Solo Tewas Tertabrak Railbus.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Berdasar keterangan saksi mata bunyi klakson railbus mulai terdengar sesaat sebelum melintas di perlintasan. Warga dekat tempat kejadian perkara (TKP), Riska Fajar Sundari, 20, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sengon RT 001/RW 001, mengaku tidak mendengar bunyi klakson kereta api (KA) kecuali beberapa detik sebelum kejadian.

Menurut dia hal itu tidak seperti biasanya. Biasanya, kata dia, jika akan melintas jauh sebelum sampai di perlintasan Sengon, railbus sudah membunyi klakson dengan suara panjang dan sangat keras. Tetapi kala itu suara klakson hanya terdengar sesaat sebelum sampai di perlintasan.

Dia menyebut bunyi klakson kala itu hanya sekali dan pendek lalu diikuti suara semprotan angin sangat keras. Riska memperkirakan suara itu adalah pertanda KA mengerem.

“Suara cesss…itu enggak biasanya terdengar. Karena penasaran saya bersama saudara-saudara saya keluar rumah mengecek ada apa sebenarnya. Sesampainya di depan rumah ternyata ada seorang perempuan paruh baya yang sudah terkapar sambil minta tolong di jalan dan ada sepeda motor yang tergeletak. Waktu itu kereta juga berhenti,” ucap Riska.

Setelah dicek lebih jauh, lanjut dia, ada perempuan lainnya yang tergeletak di bawah railbus. Lalu warga meminta masinis memundurkan kereta agar korban dapat dievakuasi. Setelah itu korban yang saat itu sudah tidak bernyawa tersebut dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sukoharjo bersama perempuan yang terkapar di jalan.

Dalam peristiwa itu korban meninggal dunia diketahui bernama Anis, 52. Sedangkan korban selamat bernama Sutiyem, 56. Keduanya warga Gajahan RT 001/RW 001, Pasar Kliwon, Solo. Saat kejadian Anis adalah orang yang memboncengkan Sutiyem mengendarai Jupiter Z berpelat nomor AD 6917 HU. Informasi yang dihimpun Espos masinis railbus kala itu adalah Mubarok, 33, warga Sleman, Jogjakarta.

Kerabat Riska, Sri, dan nenek Riska, Suharmi, mengatakan hal sama. Keduanya mengaku klakson KA baru terdengar sesaat sebelum melintas di perlintasan. Ketiga saksi menilai kala itu railbus telat membunyikan klakson.

Sementara itu, korban selamat, Sutiyem, saat ditemui Solopos.com di RSUD Sukoharjo, mengaku ketika kejadian tidak mendengar suara klakson KA. Dia mengetahui KA melintas beberapa meter sebelum sampai di perlintasan.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Maryadi, saat dimintai konfirmasi membenarkan masinis railbus kala itu bernama Mubarok. Dia menginformasikan pengusutan kasus tersebut kini sudah masuk tahap penyidikan. Kendati demikian pihaknya belum menetapkan tersangka. Ditanya mengenai siapa yang kemungkinan besar menjadi tersangka, Maryadi enggan menjawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya