SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kecelakaan pesawat insiden tabrakan Batik Air dengan Transnusa terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/4/2016) malam.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera melakukan investigasi terkait insiden tabrakan Pesawat Batik Air dan Transnusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4) malam pukul 19.55 WIB.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“KNKT agar segera melakukan investigasi atas kejadian tersebut,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi M Djuraid kepada Antara di Jakarta, Senin malam.

Hadi mengatakan investigasi dilakukan terhadap petugas air traffic control (ATC) Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia), perusahaan ground handling dan dan PT Angkasa Pura II.

Selanjutnya, dia menambahkan, pesawat yang terlibat insiden ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu, izin operasi perusahaan ground handling dibekukan sampai ada rekomendasi KNKT dan perusahaan bersangkutan menjalankan rekomendasi tersebut.

“Menhub telah menegur Dirut AP II karena sudah hampir dua pekan Bandara Halim tidak memiliki Kepala Bandara setelah dimutasi ke Bandara Kualanamu,” katanya.

Saat kejadian Menhub Ignasius Jonan baru tiba di pelabuhan Wasior, Papua Barat, terkait dengan peresmian pelabuhan tersebut, Selasa (5/4/2016) pagi oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melaporkan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur ditutup sementara dari kegiatan penerbangan akibat adanya senggolan antara pesawat milik maskapai Transnusa Aviation dengan maskapai Batik Air.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub J. A. Barata mengatakan tabrakan antar pesawat itu terjadi di landasan pacu Halim Perdanakusma pada 19.55 WIB, ketika pesawat dari maskapai Batik Air akan lepas landas.

“Pada saat yang sama, pesawat Transnusa juga berada di runway, dimana sedang di towing menuju hangar. Akibatnya, ekor pesawat dan sayap bagian kiri pesawat Transnusa rusak, dan ujung sayap kiri pesawat Batik Air juga rusak,” katanya, Senin malam.

Meski terdapat kerusakan, Barata mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Menurutnya, seluruh penumpang dan kru pesawat pesawat dapat dievakuasi dengan selamat.

Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menegaskan bahwa pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 7703 itu sudah mendapatkan izin untuk lepas landas oleh menara pengawas (Air Traffic Control/ATC)

“Terkait dengan apa yang terjadi, kita akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang. Namun, karena hal itu Pilot in Command memutuskan untuk membatalkan take off demi memastikan keselamatan penumpang,” ujarnya.

Sekadar informasi, pesawat Transnusa yang rusak merupakan pesawat jenis ATR reg PK-TNJ. Sementara, pesawat Batik Air merupakan jenis Boeing 737-800 reg PK-LBS dengan rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang.

Pesawat Batik Air yang rusak membawa 49 penumpang dan 7 kru pesawat. Adapun, seluruh penumpang dan kru tersebut akan diterbangkan menggunakan pesawat pengganti dengan registrasi yang lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya