SOLOPOS.COM - EVAKUASI

HANCUR -- Kondisi mobil taksi Express yang hancur setelah terlibat tabrakan di jalan raya Sragen-Ngawi, Minggu (4/11/2011) dini hari. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com) – Kecelakaan karambol terjadi di Jl Raya Sragen-Ngawi, tepatnya di depan
Pabrik DMSC, Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Minggu (6/11/2011), sekitar pukul 04.00 WIB. Kecelakaan lalu lintas antara bus, Isuzu Panther dan taksi mengakibatkan enam orang tewas dan lima orang mengalami luka-luka.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Informasi yang dihimpun Espos di tempat kejadian perkara (TKP), Minggu pagi, peristiwa kecelakaan terjadi dalam kondisi jalan tikungan. Kecelakaan itu berawal ketika bus Mira Nopol S 7313 US yang dikemudikan Agus Sunaryo melaju dengan kecepatan sedang dari arah Sragen ke Ngawi. Sementara, dari arah berlawanan, Isuzu Panther Nopol
AD 9434 JA melaju dari arah timur, yakni dari arah Ngawi ke Sragen. Isuzu yang dikemudikan Sarwito, warga Triyo, Sukoharjo tersebut beriringan dengan taksi Express Nopol L 1247 UK yang dikemudikan Sutikno, 43, warga Damas RT 2/RW I, Menganti, Gresik, Jatim.

Sesampainya di TKP dalam kondisi jalan menikung, tiba-tiba Isuzu Panther membanting setir terlalu ke kanan hingga akhirnya menghantam bus Mira. Saat bus membanting setir ke kanan langsung dihantam taksi Express. Bus bisa berhenti setelah nyungsep ke parit. Akibat kecelakaan itu kondisi Isuzu Panther dan taksi
ringsek parah. Kaca depan bus Mira pecah.

“Taksi itu ditumpangi lima orang plus sopir. Dari enam penumpang itu, hanya satu yang selamat dan sempat minta tolong warga. Sementara Isuzu Panther ditumpangi sebanyak lima orang dan dua diantaranya meninggal dunia. Dua anak kecil dan seorang laki-laki yang menumpang Isuzu selamat,” ujar Supriyanto, 42, warga Dukuh Perandegan RT 11C, Desa Bumiaji, Gondang, Sragen yang sempat melihat kejadian itu. Jalan raya tempat terjadikan kecelakaan itu merupakan perbatasan antara Desa Karanganyar, Sambungmacan dan Desa Bumiaji, Gondang.

Aparat kepolisian datang bersama dua mobil derek untuk mengevakuasi kendaraan dan korban kecelakaan sekitar 30 menit pascakejadian. Tak lama kemudian, dua unit ambulan datang untuk mengevakuasi korban kecelakaan ke RSUD Sragen. Setidaknya ada empat mayat dan lima korban luka-luka yang dievakuasi dengan ambulan. Dua korban tewas lainnya
dievakuasi dengan mobil patroli Satlantas belakangan.

EVAKUASI -- Seorang petugas mengarahkan mobil derek yang akan mengevakuasi kendaraan Isuzu Panther yang melintas di tengah jalan dalam kondisi hancur. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Kenek bus Mira, Sutikno, 35, saat dijumpai Espos di TKP, mengaku Isuzu itu tiba-tiba ngeblong dan masuk jalur bus. “Panther itu ngeblong mendadak di depan bus yang saya tumpangi.
Benturan tabrakan bus dan Panther tak terhindarkan. Kemudian bus banting setir ke kanan, tapi dari arah berlawanan ada taksi berkecepatan tinggi menghantam bus juga. Akhirnya bus nyungsep di parit dengan kondisi kaca depan pecah. Ada 12 penumpang dalam bus selamat, termasuk awak bus,” ujarnya.

Dia mengaku berangkat dari Solo sekitar pukul 03.20 WIB ke Surabaya. Menurut dia, kecematan bus Mira hanya sekitar 60-70 km/jam. “Belasan penumpang itu selanjutnya dioper ke bus lain untuk tujuan sama,” tambahnya.

Enam orang dipastikan tewas di tempat, yakni empat orang penumpang taksi dan dua orang penumpang Isuzu. Sopir taksi Sutikno, warga Gresik turut tewas dalam kecelakaan maut itu. Mayatnya terhimpit bodi taksi hingga menyulitkan untuk evakuasi. Petugas harus menyebol pintu depan taksi dengan mobil Derek untuk mengevakuai mayat itu. Mayat sopir taksi itu dievakuasi paling akhir.

Sopir Isuzu, Sarwito, juga tewas di TKP bersama istrinya, Nani. Pasangan suami istri itu berasal dari Sukoharjo. “Saat itu kami sedang perjalanan pulang dari Surabaya ke Sukoharjo. Pak Sarwito dan istrinya duduk di depan, sedangkan saya dan kedua anaknya yang masih kecil duduk di belakang. Saya tidak tahu kejadian kecelakaan itu karena sedang tertidur. Tahu-tahu saya sadar sudah dalam kondisi mobil remuk. Saya mampu bangkit dan menyelamatkan dua anak itu,” ujar Sumardi, 35, warga Toriyo, Sukoharjo, yang selamat dalam musibah itu.

Kondisi dua bocah, Sasa, 2,5 tahun dan Tata, 5, sudah membaik. Sumardi hanya mengalami luka di bagian pelipis mata kiri dan hidung. Dua orang penumpang taksi lainnya, yakni Siti Fatimah, 30, dan seorang perempuan tak dikenal masih kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sragen. Siti mengalami luka robek di lengan tangan kanan sepanjang 20 cm.
Petugas IGD RSUD menduga lengan kanan Siti patah. Dia juga mengalami luka serius di bagian kepala.

Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra, melalui Kasatlantas Iptu Bambang Sumantri, langsung turut serta melakukan olah TKP bersama anggota di lokasi kejadian. Kasatlantas masih meminta keterangan sejumlah saksi-saksi. “Untuk sementara bus, isuzu dan taksi diamankan di Mapolres Sragen. Kami masih menunggu laporan anggota di lapangan.
Sementara memang jumlah korban yang meninggal dunia enam orang,” pungkasnya.

trh

Kronologi kecelakaan
1 Bus Mira Nopol S 7313 US yang dikemudikan Agus Sunaryo melaju dari arah Sragen-Ngawi.
2 Dari arah berlawanan, Isuzu Panther Nopol AD 9434 JA yang dikemudikan Triyo, warga Sukoharjo melaju dari arah timur
(Ngawi-Sragen). Sementara Taksi Express yang membawa empat penumpang melaju di belakang Isuzu Panther.
3 Sesampainya di TKP dalam kondisi jalan menikung, tiba-tiba Isuzu Panther membanting setir terlalu ke kanan hingga akhirnya menghantam bus Mira.
4. Saat bus membanting setir ke kanan langsung dihantam taksi Express. Bus bisa berhenti setelah nyungsep ke parit.
4 Kondisi Isuzu Panther terhenti di tengah jalan dalam kondisi ringsek . Kondisi serupa juga terlihat pada mobil taksi.
Sementara kaca depan bus pecah.

Sumber: wawancara dan TKP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya