SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BUENOS AIRES--Sedikitnya 49 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka setelah sebuah kereta api (KA) komuter mengalami kecelakaan di Stasiun Once, Buenos Aires, Argentina, pada jam sibuk Rabu (22/2) pagi waktu setempat.

“Dengan sedih saya harus mengatakan, 49 orang meninggal dalam kecelakaan ini, termasuk di antaranya anak-anak,” kata juru bicara kepolisian, Nestor Rodriguez, dalam konferensi pers. Saat terjadi kecelakaan, jumlah penumpang kereta diperkirakan antara 1.200-1.500 orang.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Kecelakaan diduga akibat masalah pengereman. KA penuh penumpang tersebut melaju terlalu cepat saat memasuki stasiun, hingga akhirnya tergelincir keluar jalur dan menabrak peron.

Menteri Transportasi Argentina, Juan Pablo Schiavi, mengatakan, KA memasuki stasiun dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Saat ini, ujarnya, penyelidikan dilakukan terkait penyebab kecelakaan tersebut.

Tabrakan menyebabkan gerbong ringsek, kaca-kaca pecah, dan penumpang tergencet di dalam gerbong. Para penumpang mengatakan, kekuatan tumbukan kereta telah mendorong gerbong kedua melesak ke gerbong pertama, menggencet puluhan orang di dalamnya.
Menurut saksi mata, kereta api nahas tersebut tampak meluncur tak terkendali menuju pembatas. “Saya berkata, ‘Hati-hati, kereta tidak mengerem’. Saya pun segera mundur karena khawatir tertabrak,” ujar Alfredo Velazquez, 33, salah seorang calon penumpang yang tengah menunggu di peron.

Saksi mata lain menggambarkan para penumpang kereta “beterbangan di udara”. “Ada banyak orang yang terlempar ke lantai, terluka dan berdarah. Gerbong yang satu melesak ke yang lainnya,” ujar seorang calon penumpang yang mengaku benama Fabio.
Kecelakaan kereta kali ini merupakan salah satu insiden terburuk dalam sejarah perkerataapian Argentina setelah sebuah kecelakaan KA pada 1970 yang menewaskan 230 orang dan kecelakaan pada 1978 dengan korban tewas 55 orang.

Menanggapi peristiwa nahas itu, Presiden Cristina Fernandez langsung mengucapkan “kesedihan mendalam”. Sebagai tanda duka cita, pemerintah menyatakan dua hari berkabung atas insiden tersebut.

(JIBI/SOLOPOS/Niken Ari Purwanti/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya