News
Senin, 8 April 2024 - 10:57 WIB

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Sulit Identifikasi Korban, Menhub ke Lokasi

Anshary Madya Sukma, Akbar Evandio  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024). (Istimewa/Tangkapan Layar)

Solopos.com, JAKARTA — Kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) km 58 sekitar pukul 07.25 WIB, pada hari ini, Senin (8/4/2024) yang melibatkan 3 kendaraan yakni Terios dan Grandmax yang beradu banteng dengan Bus Primajasa hingga terbakar hebat membuat korban jiwa sulit diidentifikasi.

Korban yang meninggal dunia disebut berasal dari dua kendaraan yakni Terios dan Grandmax yang mengalami kebakaran hebat.

Advertisement

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkapkan bahwa 12 korban tewas dalam peristiwa kecelakaan Tol Cikampek KM 58, Jawa Barat mayoritas mengalami luka bakar serius.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan seusai kecelakaan terdapat 12 kantong mayat yang dievakuasi ke RSUD Karawang,” ujarnya kepada wartawan. Lebih lanjut, dia mengaku kesulitan mengidentifikasi terhadap 12 jenazah tersebut karena luka bakar yang serius.

Advertisement

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan seusai kecelakaan terdapat 12 kantong mayat yang dievakuasi ke RSUD Karawang,” ujarnya kepada wartawan. Lebih lanjut, dia mengaku kesulitan mengidentifikasi terhadap 12 jenazah tersebut karena luka bakar yang serius.

Selain itu, satu orang luka berat di dalam bus dan satu orang luka ringan di dalam mobil Terios ditemukan juga dalam peristiwa ini. Aan menambahkan, pihaknya masih menyelidiki penyebab dari laka lantas saat periode mudik Lebaran 2024 ini.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi segera meninjau lokasi kecelakaan pada sore hari ini. Hal ini disampaikannya seusai meninjau arus mudik bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, Senin.

Advertisement

Meski begitu, Budi mengatakan bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima secara mendetail penyebab kecelakaan yang terjadi. Namun, perkiraan yang ada diduga lantaran tidak taatnya para pengguna tol.

Tidak taat yang dimaksud, kata Budi, adalah dengan memaksakan untuk tetap berkendara meskipun tengah mengalami kelelahan sehabis melakukan perjalanan panjang.

“Biasanya mereka capek atau setelah rest area terjadi kelelahan tertentu. Namun, saya meyakini bahwa kakorlantas selaku komando dari operasi ketupat menjalankan tugas dengan baik. Waktu kami merencanakan bahkan one way, contraflow dan sebagainya dijalankan dengan baik,” tuturnya.

Advertisement

Meski begitu, Budi mengamini bahwa terjadinya kecelakaan merupakan pelajaran bagi pemerintah dan dia mengimbau agar masyarakat makin disiplin saat berkendara.

“Saya turut prihatin atas kecelakaan itu. Kami coba Mengatasi zero accident. Tapi dengan adanya yang mudik dengan 193 juta, tidak mudah untuk mengendalikan secara detil bahkan di Sumatra dan tempat lain,” pungkas Budi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif