SOLOPOS.COM - Tangki gandeng berpelat nomor AD 1842 EF terguling di di RT 001/RW 009 Dukuh Gatak, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, Sabtu (19/9/2015). (Hijriah AW/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Boyolali terjadi di Ampel.

Solopos.com, BOYOLALI — Tangki gandeng yang mengangkut 20-an ton tetes tebu terguling di Jl.Semarang-Solo tepatnya di RT 001/RW 009 Dukuh Gatak, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Sabtu (19/9/2015) siang.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, Jl.Semarang-Solo macet lebih dari dua kilometer selama hampir dua jam. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Kemacetan panjang baru bisa terurai sekitar pukul 13.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi, kecelakaan bermula saat truk tangki berpelat nomor AD 1842 EF melaju dengan kecepatan sedang dari arah Semarang. Tepat jalan menurun Desa Tanduk, truk yang dikendarai Ahmad Basari, 47, warga Pandeyan Lamper, Gayamsari, Semarang, menambah sedikit kecepatan.

Sopir berniat mengambil ancang-ancang karena setelah turunan, ada jalur menanjak di depannya. Pada waktu yang sama, truk gandeng itu disalip sebuah bus pariwisata.

Saat melaju sejajar, bus pariwisata tiba-tiba ngerem mendadak dan mepet ke kiri ke arah truk karena di depannya ada truk lain yang melaju dari Solo ke Semarang.

Saat dipepet bus pariwisata, sopir truk lepas kendali. Dia juga sedikit banting setir ke kiri dan menyebabkan bak truk bagian belakang menyenggol tiang telepon. “Saat itulah gandengan truk terlepas dan truk bagian belakang akhirnya terguling melintang di jalan,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatlantas, AKP Yuna Ahadiyah, saat ditemui di lokasi.

Begitu terguling, cairan tetes tebu tumpah ke jalan. Cairan tetes tebu menyebabkan kondisi jalan menjadi lengket. Aparat berusaha mengatasi kemacetan dengan mengevakuasi tangki truk. Separuh badan jalan akhirnya bisa dilalui kendaraan.

Tak sampai disitu, petugas juga berupaya membersihkan badan jalan. Sekitar dua tangki air didatangkan untuk menyemprot jalan agar jalan tidak lengket. Kepada petugas Satlantas, Ashari mengatakan tetes tebu itu dibawa dari Semarang menuju Kebakkramat, Karanganyar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya