SOLOPOS.COM - Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelistyo (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Kecelakaan Airasia QZ 8501 membawa duka bagi Indonesia. Basarnas yakin black box ditemukan.

Solopos.com, JAKARTA — Hingga hari ketujuh pencarian Airasia, Basarnas dan tim pencari telah menemukan empat bagian besar dari Airasia QZ8501.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Empat bagian besar tersebut memberi harapan untuk menemukan black box atau kotak hitam pesawat.

Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo menyampaikan, dengan adanya temuan empat bagian besar itu maka pencarian akan dilakukan Minggu (4/1/2015) hari ini.

Dia optimistis menuai hasil bagus karena cuaca bersahabat. “Besok [hari ini] kita punya harapan,” kata Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (3/1/2014).

Menurut dia, dua objek yang ditemukan itu memiliki diameter yang cukup besar.

“Siang hari [Sabtu] sekitar pukul 13.30 WIB, Kapal Geosurvei menemukan objek yang cukup besar,” ujar Soelistyo.

Menurutd ia, objek yang ditemukan memiliki diameter 18 meter x 5,4 meter x 2,2 meter. Selain itu, Basarnas juga menemukan objek lainnya pada pukul 14.25 WIB. “Dengan dimensi 12,4 meter x 0,6 x 0,5 meter,” ujarnya.

“Cuaca besok [hari ini], ketinggian gelombang sesuai ramalan 1,5 sampai dua meter. Ini berarti memberikan peluang buat kami untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari hari ini [kemarin],” sambung Soelistyo.

Pencarian pada Minggu, Basarnas akan mengerahkan kekuatan 14 pesawat dan 26 kekuatan laut termasuk dua kapal tanker. Jumlah itu sudah termasuk bantuan negara-negara asing.

Ditegaskan Soelistyo, fokus pencarian bukan untuk mengangkat puing pesawat, tapi mencari korban yang masih terjebak di dalam pesawat.

Selain itu juga menemukan black box dan flight recorder pesawat tersebut. Soelistyo menambahkan, penemuan jenazah di pencarian hari ketujuh ini masih berjumlah 30 orang.

Seluruhnya sudah berada di Surabaya untuk diidentifikasi. Sejauh ini sudah ada enam jenazah yang berhasil diidentifikasi. Pencarian cukup terhambat karena kendala alam.

“Dinamika masih disebabkan tinggi gelombang. Meski unsur udara bisa melakukan tugas, di laut, di daerah operasi gelombangnya 4 meter-5 meter,” imbuh jenderal bintang tiga itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya