KECELAKAAN AIRASIA : Amerika Kerahkan Kapal Teknologi 3D, Ini Kekuatannya!

Kecelakaan Airasia QZ 8501 mengundang solidaritas dari mancanegara.

Solopos.com, JAKARTA — Bantuan untuk mencari dan mengevakuasi korban dan pesawat Airasia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata Minggu (28/12/2014) lalu terus berdatangan dari negara tetangga.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Amerika Serikat mengerahkan Kapal Perang USS Sampson, sedangkan Rusia mengerahkan pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200.

Pada Selasa (30/12) lalu Amerika Serikat mengirim Kapal Perang USS Sampson untuk membantu pencarian Airasia yang jatuh dengan membawa 155 penumpang.

USS Sampson adalah salah satu jenis kapal perang penghancur yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat. Ada tiga kapal perang lain yang bernama serupa. Dua kapal pertama yang bernama USS Sampson DD-63 dan USS Sampson DD-394 digunakan di Perang Dunia I dan II.

Nama Sampson digunakan militer Amerika Serikat untuk menghormati Laksamana William T Sampson. Dia merupakan salah seorang pahlawan negeri Paman Sam.

Berat kapal tersebut lebih dari 1.000 ton dan panjangnya hampir 100 meter. USS Sampson dilengkapi sistem radar dan sonar canggih.

Fitur inilah yang dibutuhkan untuk pencarian Airasia QZ 8501. Sistem radar USS Sampsons bahkan berteknologi 3D atau tiga dimensi.

Permintaan bantuan ini ternyata tidak sia-sia. Pada hari Jumat (2/1) lalu, USS Sampson berhasil melakukan evakuasi 12 jenazah. Bisa dibilang, jumlah korban yang dievakuasi oleh USS Sampson lebih banyak dari yang sebelumnya ditemukan kapal lainnya.

Helikopter Sea Hawk yang berada di kapal tersebut melakukan tiga kali pengangkutan jenazah menuju Pangkalan Bun. “Saya tidak bisa menjawab tentang pertanyaan seputar strategi or tactical yang kami gunakan,” ujar Komandan Teknis USS Sampson Greg Adams dengan Bahasa Indonesia bercampur Inggris di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2014).