SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO–Kebutuhan uang selama Lebaran di wilayah Soloraya diperkirakan menembus Rp1,883 triliun. Angka itu naik 10% dibandingkan realisasi kebutuhan uang semasa Lebaran 2011.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Doni P Joewono, mengatakan angka Rp1,883 triliun tersebut terdiri dari pecahan Rp20.000-Rp100.000 senilai Rp1,62 triliun, pecahan Rp1.000-Rp10.000 senilai Rp259,88 miliar dan uang logam senilai Rp867 juta.

Kenaikan nilai kebutuhan uang selama Lebaran yang mencapai 10% itu menggunakan pertimbangan standar, yakni inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta dengan asumsi tidak ada perubahan signifikan terhadap pola konsumsi masyarakat selama momentum tersebut.

“Tahun lalu sebenarnya kami perkirakan Rp1,3 triliun, namun realisasinya Rp1,7 triliun. Ada deviasi 36%, penyebabnya Lebaran tahun lalu ada penyaluran gaji ke-13 yang tidak kami perhitungkan sebelumnya,” jelas Doni, saat ditemui wartawan, di sela-sela menghadiri acara donor darah yang diselenggarakan Sub Badan Musyawarah Perbankan Daerah (SBMPD) Solo, Selasa (29/5/2012).

Didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Sistem Pembayaran dan Informasi Intern (SPMI), Tigor Silalahi, Doni menegaskan seperti tahun lalu, BI kembali tidak akan memberi batasan kebutuhan uang selama masa Lebaran.

Bank boleh mengajukan berapa pun. Termasuk untuk kebutuhan penukaran uang pecahan kecil jelang Lebaran. Untuk itu, masyarakat diminta tidak memberi reaksi yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya