SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai rawit. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kebutuhan pokok Solo, harga kebutuhan pokok di Kota Bengawan tak mengalami kenaikan signifikan.

Solopos.com, SOLO–Hampir sepekan memasuki bulan puasa, harga sejumlah komoditas pangan tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan beberapa diantaranya menurun.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Daging ayam ras yang menjadi penyumbang inflasi paling banyak selama Ramadan dan Lebaran selama lima tahun terakhir, sempat naik menjadi Rp32.000/kg awal bulan puasa. Namun pada Rabu (8/6/2016) lalu kembali turun menjadi Rp30.000/kg. Beras hingga kini juga masih stabil di harga sekitar Rp10.000/kg untuk kualitas medium. Minyak goreng juga cenderung stabil, yakni Rp12.000/kg.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta, Rizal Mulyawan, mengungkapkan saat ini operasi pasar (OP) bawang merah sudah tidak dilakukan karena harganya sudah turun. Meski begitu, dia mengatakan siap kembali menggelar OP apabila diperlukan.

“OP bawang merah dihentikan karena harga sudah turun tapi pasar murah yang diadakan di depan kantor masih tetap dilakukan, yakni untuk gula, beras, dan minyak goreng,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/6/2016).

Dia menyampaikan hingga kini belum mendapat perintah dari kantor wilayah untuk menyalurkan daging sapi beku. Namun dia mengatakan peminat daging sapi beku di Soloraya sangat minim sehingga percuma apabila ada OP daging sapi beku.

Dia mengatakan hingga saat ini belum ada rencana OP komoditas lainnya karena harga masih wajar. Meski begitu, ajakan kerja sama sejumlah instansi mengadakan pasar murah sudah mulai ada, di antaranya dari Makorem Warastratama dan Pemkot Solo.

Salah satu penjual daging sapi di Pasar Legi, Pujani Daryanto, mengatakan harga daging sapi saat ini masih sama, yakni Rp120.000/kg untuk kualitas paling bagus. Menurut dia, hingga saat ini permintaan daging sapi juga masih sepi, baik dari pabrik maupun restoran.

“Menjual Rp120.000/kg sebenarnya keuntungan mepet tapi kalau dinaikkan, daya beli masyarakat semakin kecil jadi ini mengurangi marjin,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo, Bandoe Widiarto, mengatakan secara umum pasokan komoditas pangan strategis di Solo masih terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya