KEBUTUHAN BAHAN POKOK : Harga Pasaran Cabai Masih ‘Pedas’

Harianjogja.com, JOGJA– Harga komoditas cabai stabil tinggi hingga awal November ini. Dampak kemarau panjang menjadi alasan pasokan cabai berkurang. Sebab, banyak tanaman cabai yang mati akibat kekurangan air.

Pantauan Harianjogja.com, Senin (3/11/2014), harga komoditas cabai cenderung mengalami kenaikan. Untuk cabai merah keriting misalnya, saat ini dijual Rp32.000 per Kg. Padahal, akhir Oktober lalu jenis cabai tersebut dipatok Rp27.000 per Kg. Sementara, harga cabai merah besar juga mengalami peningkatan, dari Rp30.000 per Kg menjadi Rp30.500 per Kg.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Harga cabai rawit hijau pun naik dari Rp23.000 per Kg menjadi Rp24.000 per Kg dan harga cabai rawit merah melonjak dari Rp18.000 per Kg menjadi Rp23.000 per Kg. Kenaikan harga cabai tersebut, menurut sejumlah pendagang disebabkan musim kemarau yang panjang. Akibatnya, produksi cabai di lapangan terbatas.

“Harga cabai masih tinggi akibat kemarau,” ujar Tumina, salah seorang penjual cabai di Pasar Beringharjo, Senin (3/11/2014).

Jika harga cabai mengalami kenaikan, sejumlah komoditas justru stabil bahkan ada yang mengalami penurunan harga. Harga komoditas bawang misalnya, masih stagnan diangka Rp15.000 per Kg (bawang merah) dan Rp14.500 per Kg (bawang putih). Begitu pula dengan harga beras. Untuk beras IR I saat ini dijual Rp8.700 per Kg dan IR II dijual Rp8.300 per Kg.

Harga gula pasir Rp10.000 per Kg, minyak goreng sawit naik menjadi Rp10.700 per liter dan tepung terigu Rp8.000 per Kg. Untuk harga daging sapi bertahan tinggi Rp102.000 per Kg, daging ayam broiler Rp27.500 per Kg, daging ayam kampung Rp65.000 per Kg.

“Untuk harga telur turun. Dari Rp17.500 per Kg sekarang Rp16.700 per Kg. Stoknya sudah banyak,” ujar Suryani, penjual telur di Pasar Beringharjo.

Perbandingan Harga Sembako