SOLOPOS.COM - 150 Pelikan dalam sebuah kandang besar dinilai Dailymail kelebihan populasi (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, SURABAYA — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan kondisi Kebun Binatang Surabaya (KBS) saat ini jauh lebih baik setelah dikelola pemerintah kota setempat. “Saya yakin sekarang jauh lebih baik. Kami sudah siapkan beberapa konsep baru untuk pembangunan ke depan,” katanya kepada wartawan di rumah dinasnya, Jumat (27/12/2013).

Pernyataan itu menanggapi sorotan salah satu media massa terkemuka di Inggris, Daily Mail, yang memberikan label Zoo of Death untuk menggambarkan penderitaan hewan yang selama ini tinggal di KBS karena selama lima bulan terakhir tercatat puluhan satwa KBS mati. Menurut dia, stigma negatif itu sengaja diembuskan oleh oknum yang tidak suka KBS dikelola Pemkot Surabaya.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Saat ini, pengelolaan KBS berada di tangan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS milik Kota Surabaya. “Saya tahu siapa yang ada di belakang semua ini. Yakinlah sekarang kondisinya jauh lebih baik,” katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berjanji akan mengembalikan kejayaan kebun binatang seluas 15 hektare itu, Ia bahkan sempat mengumbar kata0kata akan melengkapinya dengan sejumlah wahana seperti sea world (aquarium raksasa) dan night zoo (kebun binatang malam hari).

Sebelumnya, Direktur PDTS KBS Ratna Achjuningrum mengatakan pihaknya saat ini masih fokus untuk terlebih dahulu menata manajemen internal KBS dengan mengisi jabatan posisi yang kosong, di antaranya adalah enam manajer dan beberapa kepala seksi (kasi). “Ini kita sedang membentuk kepanitiaan, kita sekarang sedang membentuk tim independen rekrutmen,” katanya.

Seperti diberitakan Solopos.com, kondisi binatang penghuni KBS mendapatkan perhatian dunia setelah jadi sorotan media massa Inggris, Daily Mail.  Bagi media massa Indonesia, kabar tersebut sejatinya bukan berita baru. Bahkan di mata media massa Indonesia, kondisi KBS kini sejatinya membaik dari waktu ke waktu.

Pers Inggris itu tak mencatat tentang perjuangan para pencinta satwa Indonesia yang berhasil mendorong terbebasnya KBS dari cengkraman penguasa sebelumnya. Bahkan tatkala KBS benar-benar terpuruk, media massa Inggris tak turut mengekspose tentang kondisi memprihatinkan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya