SOLOPOS.COM - Seorang warga mengais sisa-sisa barang di Pasar Babadan Ungaran yang terbakar. (Guruh Cahyono/JIBI/Solopos)

Seorang warga mengais sisa-sisa barang di Pasar Babadan Ungaran yang terbakar. (Guruh Cahyono/JIBI/Solopos)

Seorang warga mengais sisa-sisa barang di Pasar Babadan Ungaran yang terbakar. (Guruh Cahyono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, UNGARAN — Sehari setelah kebakaran, beberapa titik api di reruntuhan Pasar Babadan Ungaran masih terlihat.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Dari pantauan Solopos.com, Kamis (18/7/2013), lokasi kebakaran yang sudah dipasangi garis polisi tersebut ramai didatangi warga. Sejumlah pemilik kios nampak berusaha mengais sisa-sisa dagangan yang terbakar. Beberapa diantaranya bahkan nekat masuk ke dalam pasar yang kondisinya sangat membahayakan.

Salah seorang pemilik kios, Widodo, mengaku pasrah dengan musibah kebakaran ini. Widodo, yang sudah berjualan di babadan sejak 1970, mengatakan kebakaran kali ini adalah kebakaran kedua.

“Ini kali kedua, yang pertama di tahun 1995 juga saat bulan puasa. Apapun penyebabnya, saya pasrah saja,“ paparnya.

Widodo menambahkan, dirinya memiliki 2 buah kios kelontong dan 1 los daging. Total kerugian, kata dia, mencapai Rp300 juta.

Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Agustinus Pangaribuan, kepada Solopos.com mengungkapkan, pihaknya sudah mulai bekerja menyelidiki penyebab kebakaran.

“Belum ada perkembangan berarti, namun tim labfor sudah mulai bekerja hari ini. Kami harap semua pihak dapat bekerjasama dengan tidak memasuki lokasi kebakaran terlebih dahulu,“ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya