SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi aparat Densus 88 Antiteror (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Kasus terorisme ditangani Polri. Kemarin 2 DPO anggota kelompok Santoso tewas setelah terlibat kontak senjata dengan Polri.

Solopos.com, JAKARTA – Polri menyatakan dua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dari kelompok Santoso tewas setelah terlibat kontak senjata dengan tim satuan tugas Polri di Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Minggu (24/5/2015).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto dalam keterangan tertulisnya menyatakan akibat kontak senjata tersebut dua DPO tewas, dan berhasil disita satu pucuk senjata api M16.

“Dua buah magasin M16, 20 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dua buah bom lontong, dan satu buah golok/parang,” katanya, Senin (25/5/2015).

Sementara itu dari pihak kepolisian dua anggota mengalami luka-luka. Keduanya adalah Bripka Wayan Pande, Sat I Gegana Korps Brimob mengalami luka tembak di lengan dan paha.

Kemudian Brigadir Wayan Sedana, Sat I Gegana Korps Brimob mengalami luka di pelipis akibat perlawanan saat hendak mengamankan tersangka.

Seperti dikabarkan, kepolisian hingga saat ini belum berhasil menangkap gembong teroris Santoso yang berada di wilayah Poso. Kendati begitu, seorang pimpinan kelompok Santoso yaitu Daeng Koro telah tewas diterjang peluru panas polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya