SOLOPOS.COM - Hary Tanoesoedibjo (JIBI/Solopos/Dok)

Kasus restitusi pajak yang melibatkan Hary Tanoe berbuntut panjang.

Solopos.com, JAKARTA – Politikus Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, mengaku dirinya tidak pernah mengancam Kasubdit Penyidik Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung, Yulianto melalui pesan singkat (SMS).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Ia menjelaskan, telah mengirimkan dua kali SMS ke Yulianto. Namun, SMS tersebut merupakan bentuk dukungan kepada penegak hukum di Korps Adhyaksa dalam penanganan korupsi.

Jaksa Agung Prasetyo tak gentar dilaporkan bos MNC Grup Harry Tanoe ke Bareskrim Polri. Prasetyo malah menyindir isi SMS Harry Tanoe yang menyebut akan menjadi pimpinan negeri ini.

“Kata-katanya antara lain kalau kalau misalnya ditafsirkan kita katakan bahwa hati-hati loh suatu saat nanti di negeri ini. Itu apa maksudnya, kalian sendiri bisa menafsirkan,” jelas Prasetyo di Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta, Jumat (5/2/2016), seperti dilansir Detik.

Menurut Prasetyo, lewat kata-kata itu, ada intimidasi kepada Jaksa Yulianto yang menangani kasus dugaan pajak Mobile 8.

“Bahwa kaitannya Kejagung sekarang sedang menyidik kasus penyimpangan atau korupsi. Ini bukan masalah pajak murni tapi dengan korupsi dengan dalih pajak yang sedang ditangani oleh Kejagung,” urai dia.

“Jadi bukan kaitannya dengan kampanye. Nggak usah dikaitkan dengan kampanye. Belum masa kampanye sekarang ini. Pemilu Presiden pun belum ada. Jadi ini semata-mata kaitanya dengan peristiwa pidana yang sedang ditangani oleh Kejagung,” tutup dia.

Dikutip Solopos.com dari laman Okezone, inilah isi SMS Harry Tanoe ke Yulianto:

“Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah, siapa yang benar. Siapa yang profesional siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan itu tidak akan langgeng, saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang suka abuse of power. Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju,”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya