SOLOPOS.COM - Ilustrasi penusukan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Solopos.com, SOLO—Dua warga Mangkubumen, Banjarsari, Solo, menjadi korban penusukan pemuda tetangga mereka sendiri saat berada di tepi Jl. Dr. Cipto Mangun Kusumo atau timur Solo Paragon Mall, Minggu (20/10/2013) pukul 22.00 WIB. Salah satu korban mengalami luka tusuk di pinggang kiri dan harus menjalani perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Senin (21/10/2013), korban yang mengalami luka parah adalah Candra Perdana, 29. Sedangkan satu korban lainnya, Givan Mahardika, 20. Pelaku diketahui bernama Alves Aldei Lanosa Ferrojata, 22.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Penusukan diduga dipicu oleh ulah teman kedua korban, yakni Yoyok. Beberapa saat sebelum kejadian Yoyok kencing di depan rumah pelaku. Mengetahui hal itu pelaku memperingatkan Yoyok agar jangan kencing di depan rumahnya. Yoyok tak mengindahkan peringatan pelaku, ia justru mengejek dengan menggeber motor yang dikendarainya sambil tancap gas.

Pelaku dengan membawa pisau lipat lantas menyusulnya di tempat biasa Yoyok berkumpul bersama teman-temannya di selatan Solo Paragon Mall. Setibanya di lokasi pelaku mengatakan ingin menemui Yoyok dengan nada tinggi. Namun, kedua korban dan teman-teman mereka yang lain berusaha mencegah keributan. Cekcok mulut pun sempat terjadi antara pelaku dan beberapa pemuda.

Hingga akhirnya Givan mendorong pelaku, Candra turut menendang, dan teman-temen korban turut mengeroyoknya. Mendapat perlakuan itu pelaku mengeluarkan pisau lipat dan menyebetkannya secara membabi buta. Pisau itu mengenai tangan kiri Givan hingga menyebabkan luka sobek. Selain itu juga mengenai pinggang kiri Candra. Ia mengalami luka tusuk di satu tempat.

Seusai kejadian pelaku pulang ke rumahnya. Kedua korban dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah. Givan menjalani rawat jalan, sedangkan Candra harus dirawat lebih intensif.

Candra tidak dapat ditemui karena akan menjalani tindakan medis, operasi dan lainnya. Pejabat Humas RS PKU Muhammadiyah, Betty Andiani, saat ditemui Espos, menginformasikan Candra membutuhkan banyak istirahat, sehingga belum dapat ditemui.

Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman, saat dimintai konfirmasi solopos.com menginformasikan, pelaku telah diserahkan keluarganya beberapa jam setelah kejadian. Ia telah dimintai keterangan secara lisan. Penyidik belum menetapkan status apa pun kepada pelaku, sehingga ia belum dapat ditahan.

“Penetapan status baru dapat ditetapkan setelah satu kali 24 jam setelah kejadian. Penetapan status lebih pastinya besok [Selasa]. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku nekat menyabetkan pisau lipat karena dihalang-halangi saat akan menemui Yoyok. Kami masih mendalami kasus tersebut,” terang Raman.

Ia menambahkan, penyidik akan meminta keterangan para saksi yang saat perkelahian berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya