SOLOPOS.COM - Logo Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). (istimewa)

Kasus narkoba dan disersi di Polda Jateng berujung pada pemecatan enam polisi. Pemecatan itu diapresiasi Indonesia Police Watch (IPW).

Solopos.com, SEMARANG — Indonesia Police Watch (IPW) Jawa Tengah mendukung langkah Kapolda Jateng memecat enam polisi karena terlibat kasus narkoba dan disersi. Ketua Dewan Penasihat IPW Jawa Tengah (Jateng), Mahfudz Ali, menyatakan pemecatan polisi itu sebagai bentuk penegakan hukum.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Semua yang melanggar hukum, tidak hanya masyarakat umum tapi juga aparat penegak hukum [polisi] bila melanggar ditindak tegas sesuai ketentuan hukum,” katanya kepada Solopos.com di Semarang, Selasa (20/1/2015).

Pernyataan Mahfudz Ali ini menanggapi pemberhentian tidak dengan hormat atau pemecatan terhadap enam polisi karena terlibat kasus narkoba (tiga anggota polisi) dan tiga orang lainnya meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan atau disersi selama 30 hari berturut-turut.

Pemecatan enam anggota polisi diungkapkan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Nur Ali pada upacara di halaman Mapolda Jateng Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Senin (19/1/2015). Namun, lanjut Mahfudz Ali, pemecatan enam polisi tersebut harus dilakukan sesuai mekanisme di Polri, seperti sidang kode etik untuk memberikan kesempatan kepada polisi bersangkutan membela diri.

Pemecatan terhadap anggota polisi yang melanggar tidak bisa dilakukan sewenang-wenang, tetap harus melalui mekanisme dan prosedur hukum yang berlaku. “Bila mekanisme dan prosedur hukum telah dilakukan dan polisi terbukti melanggar. tidak masalah dijatuhkan sanksi pemecatan sebagai konsekuensinya,” beber mantan Wakil Wali Kota Semarang ini.

Sikap tegas Kapolda Jateng, Irjen Pol. Nur Ali, yang memecat enam anggota polisi, sambung Mahfudz Ali dapat mengembalikan citra Polri di masyarakat. Pasalnya citra Polri di masyarakat cenderung negatif karena dinilai sewenang-wenang. Langkah tegas memecat polisi yang melanggar bisa menjadi contoh baik.

“Hal ini menunjukkan semua orang, termasuk anggota polisi dihadapan hukum sama. Polisi dapat menunjukkan bahwa penegakan hukum tanpa pandang bulu,” paparnya.

Dia berharap ke depan kinerja Polda Jateng semakin baik dalam menegakan hukum dengan adil kepada semua pihak dan tidak ada lagi uang untuk damai. “Tantangan Polri ke depan yakni harus bersih, kredibel, dan memiliki integritas,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya